Terkenal dengan Layanan yang Buruk! Mengapa Kereta Api di Amerika Serikat Tidak Sebaik di Negara Lain?

BACA JUGA:15 Film Indonesia yang Bercerita tentang Pesugihan

Jika NEC dipisahkan sebagai entitas independen — mungkin bahkan perusahaan swasta — maka ia dapat menginternalisasi keuntungan dari layanan yang lebih baik dan mencari pendanaan swasta untuk membuat investasi yang efektif biaya.

Mengapa Kereta Api di Luar Koridor Timur Laut Sangat Buruk Sekali?

Pertanyaan yang sangat berbeda adalah mengapa — dengan beberapa pengecualian — kereta api penumpang di luar Koridor Timur Laut sangat buruk. 

Alasannya sederhana: karena tidak ada yang mau naik kereta api. Dan tidak ada yang mau naik kereta api karena kereta api buruk. Ini adalah lingkaran setan yang sulit dipecahkan.

BACA JUGA:Cerita Fabel, Kisah Bijak dari Hutan, Menanam Pisang, Keserakahan Mangara dan Kebijaksanaan Katak Kunti

Salah satu alasan utama mengapa kereta api di luar Koridor Timur Laut begitu buruk adalah karena mereka harus berbagi jalur dengan kereta api barang, yang memiliki prioritas lebih tinggi. 

Ini berarti bahwa kereta api penumpang sering mengalami keterlambatan dan gangguan karena harus menunggu kereta api barang lewat. 

Selain itu, jalur kereta api barang juga tidak dirancang untuk kecepatan tinggi, sehingga kereta api penumpang tidak dapat bergerak secepat yang mereka bisa.

Alasan lain mengapa kereta api di luar Koridor Timur Laut begitu buruk adalah karena kurangnya permintaan dan dukungan publik. 

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Kura dan Kancil, Kelebihan Kesabaran dan Kecepatan dalam Menghadapi Bencana

Kebanyakan orang Amerika lebih memilih untuk bepergian dengan mobil atau pesawat, yang lebih cepat, lebih nyaman, dan lebih murah daripada kereta api. 

Kereta api juga harus bersaing dengan jaringan jalan raya dan bandara yang besar dan terawat dengan baik, yang didanai oleh pemerintah federal dan negara bagian. 

Sementara itu, kereta api penumpang hanya mendapatkan subsidi yang kecil dan tidak konsisten dari Kongres, yang sering menghadapi tekanan untuk mengurangi atau menghapusnya sama sekali.

Untuk memecahkan masalah ini, diperlukan investasi besar-besaran dan jangka panjang dalam infrastruktur dan layanan kereta api, serta perubahan budaya dan kebijakan yang mendukung transportasi massal. 

Sumber: