Kemenkes Kirim 60 Ribu Telur Nyamuk Ber-Wolbachia ke Kota Bandung Untuk Tekan Kasus DBD

Kemenkes Kirim 60 Ribu Telur Nyamuk Ber-Wolbachia ke Kota Bandung Untuk Tekan Kasus DBD

ILUSTRASI.--

BANDUNG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) telah mengirimkan sekitar 60 ribu telur nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi bakteri Wolbachia untuk dikembangbiakkan di Kota BANDUNG, Jawa Barat.

Inovasi ini bertujuan menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Menurut laporan dari CNN Indonesia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyatakan bahwa 60 ribu telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia, yang disimpan dalam 308 ember, telah diserahkan kepada Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung.

"Kita menitipkan telur untuk menetas. Satu ember bisa berisi 200-250 telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia," ungkap Ira Dewi Jani, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, seperti dikutip pada Jumat (24/11/2023).

BACA JUGA:Meragukan Klaim 57 Ton Emas Soekarno di Bank Swiss, Menyelusuri Fakta dan Realitas Sejarah

Namun, Ira belum dapat memastikan jumlah telur yang dapat menetas karena masih dalam tahap asistensi oleh Laboratorium Vektor di Salatiga, Jawa Tengah.

Menurutnya, jumlah telur yang menetas bergantung pada berbagai situasi.

"Kita belum tahu evaluasi banyak telur yang berhasil menetas karena masih di-asistensi oleh Lab. Vektor dari Salatiga," ujar Ira.

Dikatakannya, dampak penurunan jumlah kasus DBD berkat nyamuk ber-Wolbachia memerlukan waktu cukup lama, yaitu satu hingga dua tahun sejak pelepasliaran.

BACA JUGA:Lima Negara Mayoritas Muslim dengan Kekuatan Militer Unggul Menurut Global Fire Power

Cara Nyamuk Ber-Wolbachia Menekan Angka Kasus DBD

Mengutip laman resmi Kemenkes, Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk.

Ketika nyamuk Aedes aegypti terinfeksi Wolbachia, mereka menjadi mandul, sehingga tidak mampu menularkan virus dengue saat menghisap darah orang.

Dengan demikian, secara alami, jumlah kasus DBD akan berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: