Studi Ungkap: Aplikasi ini Paling paling Rakus Dalam Mengakses Data Pribadi:

Studi Ungkap: Aplikasi ini Paling paling Rakus Dalam Mengakses Data Pribadi:

Studi Ungkap: Aplikasi ini Paling paling Rakus Dalam Mengakses Data Pribadi-ist//net-

Studi Ungkap: Aplikasi ini Paling paling Rakus Dalam Mengakses Data Pribadi

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kehadiran aplikasi dalam kehidupan sehari-hari kita semakin tidak terelakkan, namun, sejauh mana aplikasi-aplikasi ini bergantung pada data pengguna masih menjadi sorotan utama.

Melalui sebuah studi terbaru, terungkap bahwa beberapa aplikasi memiliki ketergantungan tertinggi pada data pengguna, dengan Instagram dan Facebook memimpin daftar.

Analisis mendalam terhadap temuan ini akan membuka jendela wawasan terkait privasi digital dan pertimbangan yang harus diambil pengguna dalam menggunakan platform-platform ini.

BACA JUGA:WhatsApp Umumkan Perubahan: Backup Data Tidak Lagi Gratis untuk Pengguna Android

Mari kita selami hasil studi yang mengungkap dinamika kompleks ini.

 Sebuah studi terbaru yang dilakukan pada 100 aplikasi di Apple App Store dan Google Play Store telah mengungkap daftar aplikasi yang paling aktif mengoleksi data pribadi pengguna.

Hasil riset ini menyoroti aplikasi-aplikasi di bawah naungan Meta (Facebook, Instagram, Messenger) sebagai penyedot data pribadi terbanyak.

BACA JUGA:HP China Peringatkan Pengguna: Aplikasi Buatan Google Dianggap Virus

Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa aplikasi-aplikasi Meta meminta akses ke 14 kategori data pribadi pengguna agar dapat berfungsi secara penuh.

Data yang diminta mencakup informasi lokasi, rekam jejak penelusuran, kontak, dan sebagainya.

Sementara itu, aplikasi lain seperti LinkedIn, YouTube, dan Instacart masuk dalam daftar dengan permintaan izin terhadap 12 data personal.

BACA JUGA:Nah lho, Facebook dan Instagram Melarang Penggunaan AI untuk Iklan Capres-Cawapres

Dari 20 aplikasi iOS teratas, hampir setengahnya (9 dari 20) membutuhkan akses ke 11 kategori data pribadi yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: