Ritual Pengorbanan Anak, Tradisi Mengerikan di Peru yang Berusaha Melawan Iklim Buruk

Ritual Pengorbanan Anak, Tradisi Mengerikan di Peru yang Berusaha Melawan Iklim Buruk

Istimewa/internet --

RAKYATEMPATLAWANG DISWAY.ID - Peru, sebuah tanah dengan sejarah kaya, menyimpan sebuah kisah yang mengerikan namun unik dalam upaya melawan iklim buruk.

Situs arkeologis di Huanchaco, Peru, menjadi saksi bisu dari praktik ritual pengorbanan manusia yang dijalankan oleh suku Chimu.

Ditemukan kurang lebih 227 kerangka anak-anak dan ratusan kerangka llama, mencerminkan pengorbanan besar-besaran yang pernah terjadi di tempat ini.

Para arkeolog telah mengungkap fakta menyedihkan bahwa anak-anak berusia 4 hingga 14 tahun dipilih sebagai tumbal dalam upacara ritual untuk dewa-dewi Chimu.

BACA JUGA:Wow Ini Manfaat Buah Manggis Tidak Hanya Isi yang Enak, Kulitnya Pun Bisa Jadi Obat

Tujuan dari ritual yang mengerikan ini adalah menghadapi El Nino, fenomena iklim yang tidak terduga.

El Nino, yang dikenal akan mengganggu aktivitas manusia dengan meningkatkan suhu air laut di Samudera Pasifik, telah merugikan komunitas masyarakat pada masa itu.

Cuaca buruk dan hujan yang melanda diyakini dapat diredakan dengan pengorbanan ini.

Situs Huanchaco bukanlah satu-satunya tempat dengan praktik serupa. Sejumlah kerangka anak dan llama ditemukan di area sekitarnya.

BACA JUGA:Daun Sirsak, Rahasia Membuat Pohon Nangka Berbuah Lebat, Dijamin !

Semua kerangka ditemukan menghadap laut, menandakan kesakralan ritual tersebut.

Feren Castillo, pimpinan arkeolog, menyampaikan bahwa meskipun ratusan kerangka telah ditemukan, masih ada kemungkinan penemuan lebih lanjut.

Keyakinan pada masa itu menyatakan bahwa pengorbanan adalah satu-satunya cara untuk mengatasi cuaca buruk.

Peradaban Chimu berakhir pada tahun 1475 setelah dikuasai oleh suku Inca, sementara ritual pengorbanan anak diyakini berlangsung dari tahun 1200 hingga 1400-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: