Pembangunan Ruas Tol Trans Sumatra Memerlukan Dana Sebesar Rp547 Triliun

Pembangunan Ruas Tol Trans Sumatra Memerlukan Dana Sebesar Rp547 Triliun

Pembangunan Ruas Tol Trans Sumatra Memerlukan Dana Sebesar Rp547 Triliun.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - PT Hutama Karya (Persero) atau HK mengungkapkan bahwa pembangunan 24 ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) memerlukan biaya fantastis sekitar Rp547,16 triliun.

Ruas tol ini membentang dari Lampung hingga Aceh, dengan Presiden Joko Widodo telah meneken Perpres Nomor 117 Tahun 2015 untuk menggarap proyek ini.

"Dalam master plan penyelesaian 24 ruas JTTS sepanjang 2.813 km, total biaya proyek mencapai Rp547,16 triliun. Ini adalah proyek yang sangat besar," kata Wakil Direktur Utama Hutama Karya, Aloysius Kiik Ro dalam seminar virtual pada Kamis, 9 September.

Saat ini, perusahaan sedang berfokus pada penyelesaian tahap 1 JTTS sepanjang 1.064 km dengan pembiayaan proyek sebesar Rp152 triliun.

BACA JUGA:Legenda Ular Dandaung: Kisah Cinta dan Perjuangan dari Kalimantan Selatan, Menarik dan Mengandung Nilai Luhur

Ruas tol ini mencakup Tol Sigli-Banda Aceh seksi 2,5 dan 6 (19 km), Tol Binjai-Langsa segmen Binjai-Stabat (12 km), Tol Pekanbaru-Bangkinang (40 km), dan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (18 km).

"Tahap 1 diharapkan selesai pada 2023 atau awal 2024 dengan panjang sekitar 1.064 km," jelas Aloysius.

Aloysius juga mencatat bahwa pembangunan JTTS awalnya mengalami kendala dalam proses tender proyek, dengan kurangnya minat investor karena dianggap kurang menguntungkan secara finansial.

BACA JUGA:Misteri Bawah Laut Kepulauan Kei Beberapa Temuan Menakjubkan

Oleh karena itu, pemerintah meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bekerja sama dalam proyek ini.

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp33 triliun, yang digunakan untuk membangun ruas tol Trans Sumatera.

"Dana tersebut sudah kami gunakan untuk membangun sekitar 530 km ruas tol di Sumatera. Sisanya diharapkan selesai pada tahun 2023 (tahap I)," kata Budi. (Pad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: