Ilmuwan Mendesak WHO Untuk Mendeklarasikan Kondisi Darurat Kesehatan Global

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Para ilmuwan dari seluruh dunia, pada tanggal 25 Oktober, bersama-sama mengajukan seruan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), para pemimpin dunia, dan otoritas kesehatan global untuk mendeklarasikan perubahan iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati sebagai kondisi darurat kesehatan global.

Laporan ini diterbitkan oleh lebih dari 200 jurnal kesehatan, dan mereka mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengakui bahwa krisis iklim dan keanekaragaman hayati adalah krisis yang harus ditangani bersama demi mencegah bencana yang lebih besar.

Meskipun isu ini akan dibahas dalam konferensi PBB yang berbeda, yaitu COP Iklim PBB ke-28 di Dubai pada November dan COP tentang keanekaragaman hayati di Turki pada tahun 2024, para ilmuwan menekankan perlunya menangani keduanya secara bersamaan.

BACA JUGA:Tol Indralaya-Prabumulih Siap Beroperasi, Namun Waktu Mulai Tol Prabumulih-Muara Enim Masih Tidak Pasti

Mereka menyatakan bahwa hanya dengan menganggap iklim dan keanekaragaman hayati sebagai satu masalah kompleks, solusi dapat ditemukan untuk menghindari maladaptasi dan mencapai hasil yang terbaik.

Krisis ini berdampak pada kesehatan manusia, pasokan makanan, air, risiko bencana alam, serta dapat memperburuk kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial.

Oleh karena itu, tindakan yang menyeluruh diperlukan untuk menghadapi tantangan ini, terutama jika kita ingin mencapai target COP sebelumnya yang belum terpenuhi. (Pad)

Sumber: