Menelusuri Mitos dan Legenda di Kalimantan Timur, yang Menjadi Lokasi IKN Nusantara

Menelusuri Mitos dan Legenda di Kalimantan Timur, yang Menjadi Lokasi IKN Nusantara

Ilustrasi Istana Kepresidenan di Ibukota Nusantara.-Istimewa/Internet.-

BACA JUGA:Luar Biasa, Para Peneliti Menemukan Logam Emas yang berlimpah di situs Gunung Padang, Mengguncang DuniaArkeolo

Menurut data dari WWF Indonesia, jumlah Pesut Mahakam saat ini hanya sekitar 80 ekor.

Untuk menjaga kelestarian Pesut Mahakam, pemerintah provinsi Kalimantan Timur bersama dengan berbagai pihak telah melakukan berbagai upaya, seperti menetapkan status konservasi, melakukan penelitian, memberikan edukasi, dan mengembangkan ekowisata.

Mitos dan Legenda Lainnya di Kalimantan Timur

Namun selain legenda Pesut Mahakam, Kalimantan masih punya sejuta mitos dan legenda yang tak kalah menarik. 

BACA JUGA:Penting! 10 Tips Merawat Kucing untuk Pemula, Ada Jadwal Cek Kesehatan Rutin

Berikut beberapa di antaranya:

1. Buaya Tak Memangsa Warga Asli Kalimantan

Mitos ini mencuat ketika ada seekor buaya yang berenang dari tengah sungi menuju ke tepi sambil membawa jenazah balita yang tenggelam.

Aksi buaya ini mencuri perhatian banyak orang karena jasad balita yang dibawa dalam keadaan utuh, tanpa kekurangan apa pun.

BACA JUGA:Penemuan Melimpahnya Logam Emas di Situs Gunung Padang: Kejutan bagi Dunia Penelitian

Mitos di balik kisah heroik ini adalah masyarakat asli Kalimantan memiliki hubungan kekerabatan dengan buaya sehingga mereka percaya, tak ada buaya yang berani memangsa warga asli.

Menurut kepercayaan mereka, buaya adalah jelmaan dari nenek moyang mereka yang disebut Dayang Sari. 

Dayang Sari adalah putri dari Raja Kutai Kartanegara yang menikah dengan seorang pangeran dari Kerajaan Banjar. 

Namun karena tidak bahagia, ia memilih untuk meninggalkan suaminya dan menjadi buaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: