Penelitian Terbaru di Gunung Padang,Temuan Logam Mulia dan Artefak Kuno yang Mengejutkan

Penelitian Terbaru di Gunung Padang,Temuan Logam Mulia dan Artefak Kuno yang Mengejutkan

Istimewa/internet --

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penelitian terbaru di Gunung Padang telah mengungkap temuan yang sangat mengejutkan.

Peneliti telah menemukan logam mulia yang jarang ditemukan serta artefak kuno yang memberikan wawasan mendalam tentang sejarah situs ini.

Dalam pendahuluan ini, kita akan menjelajahi temuan-temuan penting ini dan dampaknya terhadap pemahaman kita tentang sejarah Gunung Padang.

Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, kembali membuat heboh dengan temuan terbaru yang mencakup logam mulia dan artefak kuno yang menggugah rasa ingin tahu para peneliti dan ahli arkeologi.

BACA JUGA:Asal Mula Ikan Pesut di Sungai Mahakam | Legenda dari Pulau Kalimantan

Situs ini telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi, menarik perhatian dari seluruh dunia.

Salah satu temuan yang paling mengesankan adalah penemuan sekitar 3 ton logam mulia di dalam kompleks Gunung Padang.

Hal ini telah mengundang berbondong-bondong para peneliti dan ahli untuk mendalami misteri di balik temuan ini.

Keberadaan logam mulia di situs ini membuka berbagai pertanyaan tentang sumber daya alam yang dimiliki oleh peradaban kuno yang menghuni wilayah ini.

BACA JUGA:Kisah Putri Berias, Kecantikan yang Menggoda Hati Raja dan Pangeran | Cerita Rakyat Terawas, Musi Rawas

Selain logam mulia, sebuah artefak kuno yang menarik perhatian adalah objek yang disebut sebagai "Kujang Gunung Padang."

Kujang Gunung Padang adalah sebuah benda yang memiliki bentuk yang mirip dengan senjata, dengan bagian pegangan yang menyerupai pinggang dan bilah yang bifasial, yang berarti bahwa kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.

Artefak ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.

Erick Rizky, seorang peneliti di Gunung Padang, bersama dengan DR. Ali Akbar, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia, awalnya menyebut benda ini sebagai "Kujang Gunung Padang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: