Seorang profesor mengadakan "kompetisi" Bagi Para Ilmuwan Yang Dapat Membaca Gulungan Kuno Berusia 2.000 Tahun
Istimewa/internet --
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Misteri gulungan berusia ribuan tahun berhasil dipecahkan oleh para ilmuwan menggunakan kecanggihan AI.
Gulungan ini ditemukan selama letusan Gunung Vesuvius tahun 79 M.
Pada tahun 79 M, ketika letusan terjadi, kota Herculaneum terkubur oleh banjir dan abu vulkanik yang menghancurkan perpustakaan yang berisi lebih dari 1.800 manuskrip berharga.
Ribuan tahun kemudian, pada tahun 1750-an, upaya penggalian dilakukan untuk menemukan perpustakaan dan sejumlah gulungan yang terkubur.
BACA JUGA:Legenda La Magantang: Saudagar Kaya Raya dari Sulawesi yang Merantau ke Tanah Kalimantan
Sayangnya, banyak gulungan yang rusak atau dibuang karena dianggap sebagai bongkahan arang akibat letusan vulkanik.
Selain itu, sebagian manuskrip mengalami kerusakan selama proses pengecekan.
Namun, berkat kemajuan teknologi, para ilmuwan menemukan cara yang lebih aman untuk memeriksa gulungan tersebut tanpa merusak bentuk aslinya.
Mengutip Daily Mail UK pada Rabu, (18/10), seorang profesor ilmu komputer bernama Seales dan timnya menggunakan akselerator partikel untuk pemindaian beresolusi tinggi pada bagian dalam gulungan.
Hal ini penting karena manuskrip yang ditemukan telah berusia 1.700 tahun dalam tanah.
Meskipun tidak ada tinta yang tersisa, Professor Seales berhasil membuat gambar 3D dari kedua gulungan tersebut dan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membaca tanda-tanda halus yang dihasilkan oleh guratan tinta.
Hasilnya, kedua gulungan tersebut diyakini milik Lucius Calpurnius Piso Caesoninus, ayah mertua Julius Caesar.
Oleh karena itu, Professor Seales memberikan hadiah kepada para ilmuwan untuk mengungkapkan isinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: