Misteri Sang Genius di Balik Operasi Badai al-Aqsa Hamas, Siapa Mohammed Deif?

Misteri Sang Genius di Balik Operasi Badai al-Aqsa Hamas, Siapa Mohammed Deif?

Mohammed Deif-Istimewa/Internet.-

BACA JUGA:Memahami Operasi Terbaru Hamas dalam Perang Israel-Palestina, Strategi dan Unit Khusus yang Terlibat

Bagi sebagian besar orang, Deif tetap menjadi misteri, dan ia telah diincar oleh Israel sebagai buronan nomor satu selama beberapa dekade.

Pada saat ini, gambar Deif ada tiga: satu yang sangat tua, yang lainnya dengan topeng, dan yang terakhir adalah gambar bayangannya. 

Bahkan Israel, yang memiliki reputasi sebagai negara dengan intelijen terkuat di dunia, tidak memiliki gambaran yang jelas tentang komandan Brigade al-Qassam ini.

Keberadaan Deif yang selalu berada di bawah radar mungkin menjadi kunci dari kesulitan Israel dalam menemukannya. 

BACA JUGA:Ternyata Sudah Ada Pasukan Dajja dalam Perang Israel-Palestina, Berikut Tugas dan Fungsi Brigade Kfir

Deif dikenal sebagai individu yang cerdas, jenius, dan sangat berhati-hati. Ia jarang muncul di depan umum dan tidak menggunakan teknologi modern. 

Pesan-pesan audio yang diumumkan oleh Deif biasanya hanya untuk memulai pertempuran baru dengan Israel.

Selama hampir tiga dekade, Deif tidak pernah muncul di tempat umum, bahkan seorang sumber di Gaza mengatakan, jika mereka melihatnya, mereka juga tidak akan mengenalnya.

Hal ini mencerminkan tingkat rasa aman yang tinggi yang dimilikinya, yang membuatnya selamat dari upaya-upaya pembunuhan oleh Israel.

BACA JUGA:Ingin Tau Misteri Suku Togutil, Suku Pedalaman di Halmahera Utara, Maluku Utara Baca Artikel Ini

Deif, yang lahir dengan nama Mohamed Diab Ibrahim al-Masri pada tahun 1965, berasal dari keluarga pengungsi Palestina dan tumbuh di kamp Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. 

Kehidupan awalnya ditandai oleh kekurangan ekonomi, dan ia terpaksa meninggalkan sekolah untuk menghidupi keluarganya.

Namun, Deif menunjukkan tekadnya yang kuat untuk mendapatkan pendidikan. 

Setelah bergabung dengan gerakan Hamas pada akhir tahun 1987, ia kembali ke sekolah dan meraih gelar sarjana sains dari Universitas Islam Gaza pada tahun 1988.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: