Situs Gunung Padang, Berusia 5000 Tahun SM, Dibangun Zaman Nabi Ibrahim, Tambah Unik dan Menarik
Situs Gunung Padang.--
Menurut koordinator pengelola situs, Nanag, tingkatan usia situs Gunung Padang mencakup 2500 SM untuk level atas, 7000 SM untuk undukan tengah, dan 11 ribu tahun SM untuk tingkat bawahnya.
BACA JUGA:Pinjol Tanpa KTP Langsung Cair ke DANA Legal, Cek Caranya!
Informasi ini menjadikan situs ini sebagai potensi penemuan sejarah yang sangat berharga dan menarik bagi para peneliti dan pengunjung.
M Nuh Sebut Gunung Padang Sejak Zaman Nabi Ibrahim.
Situs Gunung Padang, yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi saksi bisu dari sejarah panjang Indonesia.
Pada tanggal 17 September 2014 lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengunjungi situs ini dan mengungkapkan bahwa Gunung Padang telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim.
BACA JUGA:Mengulik Kisah Gunung Marapi,Keindahan Alam dan Misteri yang Menarik Begini Ternyata Ceritanya
Kunjungan Menteri Nuh ini memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu untuk meresmikan Situs Gunung Padang sebagai warisan budaya Indonesia.
Selain itu, ia juga mencanangkan pentingnya melanjutkan penelitian, konservasi, dan promosi terkait situs ini.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Nuh menyatakan, "Alhamdulillah hari ini bisa meninjau langsung ke situs gunung padang yang diperkirakan sudah ada pada ribuan tahun sebelum masehi (SM).
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya situs ini dalam konteks sejarah Indonesia.
BACA JUGA:Misteri Gunung Padang Penemuan Terbaru Artefak Kuno Selain Koin Begini Loh Ceritanya
Menteri Nuh juga menjelaskan bahwa untuk membuktikan warisan budaya dan peradaban Indonesia, proses ini melibatkan tiga fase utama.
Fase pertama adalah penelitian, yang harus didasarkan pada hipotesis akademik. Proses penelitian ini penting untuk membuktikan secara ilmiah bahwa Situs Gunung Padang memang ada pada ribuan tahun sebelum masehi.
Fase kedua adalah konservasi, yang bertujuan untuk menjaga dan melindungi situs ini. Fase ketiga adalah promosi, di mana pemerintah dan para ahli berusaha mempublikasikan penemuan ini kepada dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: