Tragedi Pulau Galang: Menyimpan Sejarah Kelam dan Misteri Penampakan Arwah Para Pengungsi Vietnam

Tragedi Pulau Galang: Menyimpan Sejarah Kelam dan Misteri Penampakan Arwah Para Pengungsi Vietnam

Ilustrasi Manusia Perahu.-Istimewa/Internet.-

BACA JUGA:Aneh Tapi Nyata, Benarkah Situs Megalitikum Gunung Padang di Bangun Zaman Nabi Ibrahim? Ini Penjelasanya

Pemerintah Indonesia menunjuk Pulau Galang sebagai lokasi penampungan sementara.

Data dari badan pengungsi PBB, UNHCR, mencatat bahwa sekitar 250 ribu manusia perahu, sebagian besar dari Vietnam, ditampung di Kamp Pengungsi Pulau Galang dari tahun 1975 hingga 1996. 

Kamp Pengungsi yang sering juga dikenal sebagai Kamp Sinam memiliki luas 16 kilometer persegi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk kantor administrasi, rumah sakit, sekolah, gereja, pemakaman, penjara, dan banyak lagi.

Kehidupan di sana berjalan lancar pada awalnya, tetapi situasinya memburuk ketika jumlah pengungsi yang datang melebihi perkiraan UNHCR. 

BACA JUGA:Misteri Tol Semarang-Solo, Kisah Kelam Kejadian Kecelakaan Maut

Negara-negara tujuan mulai menolak untuk menerima lebih banyak pengungsi, menciptakan masalah dan kesulitan hidup di kamp pengungsian. 

UNHCR kemudian harus memilih siapa yang dianggap sebagai pengungsi dan siapa yang merupakan imigran ekonomi. 

Mereka yang tidak bisa dikategorikan sebagai pengungsi tidak dapat direpatriasi, dan sebagian dari mereka tetap tinggal di kamp pengungsian sementara sebagian lainnya dipulangkan ke Vietnam.

Selain masa depan yang tidak pasti, kehidupan para pengungsi di Pulau Galang juga diwarnai oleh berbagai penderitaan. 

BACA JUGA:Mitos Goa Susu di Gunung Rinjani Tempat Menyempurnakan Ilmu Spiritual yang Mistis

Laporan-laporan mencatat praktek-praktek kejahatan seperti penganiayaan, pemerkosaan, dan penyuapan yang dilakukan baik oleh sesama pengungsi maupun oleh penjaga setempat. 

Kondisi ini mendorong beberapa pengungsi untuk mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri.

Puncaknya terjadi pada tahun 1994, ketika pengungsi yang putus asa melakukan mogok makan untuk menuntut kejelasan nasib mereka. 

Akhirnya, pada September 1996, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menutup Kamp Pengungsi Pulau Galang setelah jumlah kematian mencapai angka yang mengkhawatirkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: