Penggunaan Praktik Ilmu Hitam Afrika, Mitos yang Mempengaruhi Pertandingan Sepakbola

Penggunaan Praktik Ilmu Hitam Afrika, Mitos yang Mempengaruhi Pertandingan Sepakbola

Dukun ilmu hitam Afrika.--

BACA JUGA:Gunung Rinjani Terletak di Pulau Ini, Pendaki Jangan Coba-coba Lakukan Hal-hal Berikut Jika Tidak Mau Celaka!

Cerita-cerita Kontroversial

1. Era 1980-an: Pemain Nigeria, Emeka Ezeugo, mengungkapkan bahwa praktik juju telah ada sejak ia bergabung dengan Tim Nasional Nigeria pada tahun 1987. Pemain dikatakan menggunakan berbagai jimat untuk mendapatkan bantuan kekuatan supranatural.

2. Awal 1990-an: Pertandingan antara Rwanda dan Uganda menciptakan kontroversi ketika kamera menunjukkan sarung tangan diikat ke jaring gawang Rwanda yang diyakini memiliki dampak ilmu hitam. Ini menyebabkan perkelahian di lapangan.

3. Piala Afrika 1992: Kesuksesan Pantai Gading dalam turnamen ini dikaitkan dengan kemampuan kerja ghaib dari jimat tertentu yang dilakukan oleh para dukun. Setelah Tim Pantai Gading tidak memenuhi janji membayar para dukun, mereka mengutuk tim itu, dan akibatnya, tim itu mengalami kegagalan selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:Gunung Rinjani dan Kisah Dewi Anjani Sang Anak Raja Jatuh Hati Kepada Rakyat Biasa

4. Tahun 2000: Dukun dituduh mencuri jimat yang ditempatkan di belakang jaring gawang Senegal selama pertandingan perempat final Piala Afrika. Setelah jimat dicuri, Nigeria mencetak dua gol dan melaju ke semifinal.

5. Piala Afrika 2002: Kiper Kamerun, Thomas Nkono, ditangkap karena terlibat dalam praktik ilmu hitam sebelum pertandingan semifinal melawan Zambia.

6. Piala Afrika 2006: Ghana dituduh terkena kutukan sebelum menuju Piala Dunia 2006 di Jerman. Mereka harus membayar sejumlah besar uang untuk mencabut kutukan tersebut.

BACA JUGA:Misteri Kekuatan Perekat Bangunan Purbakala,Semen Purba di Gunung Padang Berikut Ceritanya

Kontroversi Terus Berlanjut

Perdebatan seputar ilmu hitam dalam sepak bola Afrika belum mereda.

Beberapa kasus, seperti penggunaan ilmu sihir oleh pemain atau tim tertentu, serta upacara spiritual sebelum pertandingan, terus menciptakan pertanyaan tentang dampak nyata dari praktik ini dalam dunia olahraga.

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini, dan FIFA serta federasi sepak bola Afrika telah mencoba untuk melawan praktik ini.

BACA JUGA:Mirip Gunung Putri Lembang, Empat Lawang Juga Ada Negeri di Atas Awan, Cek Lokasinya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: