Kisah Karomah Kyai NU, Ketulusan dan Kehormatan Antara KH Hasyim Asy'ari dan KH Muhammad Kholil
Karomah Kyai NU.-Istimewa/Internet.-
BACA JUGA:Dahsyatnya Keutamaan Sedekah Subuh Menurut Syech Ali Jaber, Penuh Berkah
Dengan kesungguhan, kesabaran, dan keikhlasan, Hasyim Asy'ari berhasil menemukan cincin tersebut.
Tindakan ini membuat gurunya sangat bahagia dan mendekatkan hubungan mereka.
Kisah ini juga mencerminkan rendah hati yang ada dalam tradisi pendidikan Islam.
Meskipun Hasyim Asy'ari terkenal sebagai ahli hadits dan mengajar selama sebulan penuh selama bulan Ramadan, gurunya, KH Muhammad Kholil, juga menjadi muridnya.
BACA JUGA:Wong Samar dalam Kepercayaan Masyarakat Bali, Makhluk Tak Terlihat Penjaga dan Pengganggu
KH Muhammad Kholil tidak merasa gengsi untuk terus belajar meski kepada muridnya sendiri.
Sebaliknya, ia sangat menghormati Hasyim Asy'ari sebagai gurunya.
Tradisi rendah hati ini juga turun ke generasi berikutnya, seperti dalam hubungan antara Gus Dur (cucu Hasyim Asy'ari) dan KH Fuad Amin (cicit KH Muhammad Kholil).
Mereka saling menghormati satu sama lain, mencerminkan nilai-nilai yang diajarkan oleh pendidikan Islam.
BACA JUGA:Sensasi Merinding di Kulit, Misteri Wong Samar di Bali
Perhatian dan keistimewaan yang diberikan oleh KH Muhammad Kholil kepada muridnya, Hasyim Asy'ari, juga terbukti dalam pemberian isyarah tongkat dan tasbih ketika Hasyim Asy'ari hendak mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama.
Ini adalah bukti nyata dari hubungan guru dan murid yang penuh kasih sayang dan ketulusan dalam pendidikan Islam. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: