Misteri Kutukan William Shakespeare, Perlindungan Terakhir Sang Sastrawan

Misteri Kutukan William Shakespeare, Perlindungan Terakhir Sang Sastrawan

Kuburan William Shakespeare.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - William Shakespeare, salah satu sastrawan terbesar Inggris, tak hanya dikenal oleh karyanya yang fenomenal tetapi juga oleh misteri kutukan yang mengelilingi kematiannya.

Lahir pada tanggal 26 April 1564 di Stratford upon Avon, Warwickshire, Inggris, dan meninggal pada tanggal 23 April 1616 di tempat yang sama pada usia 51 tahun.

Shakespeare adalah seorang penulis produktif yang menciptakan karya-karya berupa tragedi, komedi, sejarah, sonata, puisi naratif, dan banyak lagi.

BACA JUGA:Eksplorasi Keunikan Situs Megalitik Lebak Kosala, Warisan Batu dan Tangga Bersejarah

Karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia dan dipentaskan lebih sering daripada penulis sandiwara lainnya.

Namun, apa yang membuat Shakespeare terkenal bukan hanya karyanya, melainkan juga kutukan yang ia tinggalkan untuk melindungi dirinya setelah kematiannya.

Pada masa itu, penggalian kuburan manusia mati merupakan praktik yang umum, entah itu untuk tujuan keagamaan atau penelitian.

BACA JUGA:3 Amalan Sebelum Tidur, Menurut Syekh Ali Jaber, Jika Ingin Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah

Kerangka yang ditemukan seringkali digali dan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk penimbunan tanah atau pupuk.

Khawatir bahwa nasib tersebut akan menimpa kuburannya sendiri, Shakespeare meminta agar sebuah kutukan diukir di makamnya yang terletak di Holy Trinity Church, Stratford on Avon.

Kutukan ini berbunyi, "Good frend for Jesus sake forebeare, To digg the dust encloased heare; Bleste be the man that spares thes stones, And curst be he that moves my bones" ("Sahabat yang baik, demi Yesus berhentilah, jangan menggali debu yang terkubur di sini; Diberkati orang yang menjaga batu-batu ini, dan terkutuklah dia yang memindahkan tulang-tulangku").

BACA JUGA:11 Dosa Besar yang Dapat Menghambat Rezeki dan Cara Menghindarinya

Dosen senior di Exeter University, Dr. Philip Schwyzer, menjelaskan bahwa Shakespeare memiliki obsesi yang tak biasa terhadap pemakaman dan ketakutannya bahwa kuburannya akan digali.

Kutukan yang terpatri di batu nisannya telah menjadi pengingat yang efektif, membuat usaha apapun untuk membuka kuburan Shakespeare selalu gagal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: