Kebal Peluru saat Ditembak Belanda, Berikut Cerita Kepahlawanan Panglima Wangkang di Kalimantan Selatan

Prestasi ini bukanlah prestasi biasa, tetapi sesuatu yang mengagumkan dan menjadikannya sebagai legenda hidup di medan perang.

BACA JUGA:Misteri Kota-kota Gaib di Indonesia: Konser Mistis dan Bangunan Megah yang Tidak Terlihat

Namun, pada tanggal 25 November 1844, keberanian Panglima Wangkang diuji dalam serangan terhadap ibu kota Banjarmasin.

Meskipun ia dan 500 pengikutnya berusaha merebut kota, pasukan Belanda yang lebih kuat mampu menggagalkan upaya mereka.

Panglima Wangkang akhirnya terpaksa mundur dan terjebak di tepi Sungai Durahman, tempat nasib tragisnya menghampiri.

BACA JUGA:Misteri dan Keindahan Padang 12, Kisah Makhluk Tak Kasat Mata

Di saat-saat terakhirnya, akhirnya terbukti bahwa bahkan seorang pahlawan sehebat Panglima Wangkang pun tidak terlindungi dari takdir.

Ia terkena peluru emas yang dirancang oleh pasukan Belanda. Peluru yang sebelumnya mampu dihindarinya, peluru emas tersebut mengakhiri perjuangannya dengan tanda tanya yang tak terjawab.

Walaupun Panglima Wangkang telah pergi, jejak kepahlawanan dan semangatnya tetap abadi dalam sejarah Kalimantan Selatan.

BACA JUGA:Keindahan Tersembunyi dan Makhluk Tak Kasat Mata, Misteri Kota Gaib 'Padang 12' di Ketapang Kalimantan

Pengorbanan dan keberaniannya memberi inspirasi kepada generasi-generasi selanjutnya.

Perjuangannya yang gigih melawan penjajahan Belanda tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perlawanan suku Bakumpai dalam Perang Banjar.

Panglima Wangkang, sosok yang pernah dianggap tak terkalahkan oleh peluru, menjadi bukti nyata akan kekuatan tekad dan semangat dalam melawan penjajah.

BACA JUGA:Kisah Kereta Berjalan Tanpa Masinis, Misteri Kereta Api Eksklusif Gajayana: Ketika Ular Besi Berjalan Sendiri

Warisannya menjadi simbol perlawanan yang teguh, dan ceritanya masih terus diingat hingga hari ini.

Sumber: