Kemeriahan Lomba Gaple di Komplek GTP: Kuswinarto dan Arif Juara Kelas Penasaran

Kemeriahan Lomba Gaple di Komplek GTP: Kuswinarto dan Arif Juara Kelas Penasaran

GAPLE: Suasana kemeriahan warga bermain gaple-Foto: Adi-REL

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Komplek Griya Tebing Pratama (GTP) yang terletak di Talang Banyu Tanjung Kupang sebuah lingkungan perumahan yang biasanya tenang dan damai.

Nah, menjadi pusat perhatian pada malam 17 san (Rabu 16 Agustus) lalu saat diadakan Lomba Gaple yang meriah. 

Acara ini berhasil mengumpulkan para pecinta permainan tradisional, Gaple, komplek GTP dan sekitar untuk bersaing dalam suatu pertandingan yang penuh semangat dan keceriaan. 

Di antara keriuhan suara tawa dan konsentrasi, Kuswinarto dan Arif berhasil meraih gelar Juara Kelas Penasaran, menunjukkan keterampilan mereka yang luar biasa dalam permainan ini.

BACA JUGA:Meriahkan HUT ke-78 RI di Tebing Tinggi, Kreativitas Anak-Anak Berkilau dengan Warna Biru dan Merah

Lomba Gaple di Komplek GTP merupakan contoh nyata bagaimana tradisi lokal bisa menjadi penghubung antara generasi muda dan tua. 

Gaple, permainan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, hadir dalam format kompetitif yang seru dan menghibur. 

Acara ini berhasil menarik perhatian warga sekitar yang ingin mengenang masa lalu serta menyuguhkan pengalaman baru kepada generasi muda.

Dengan tampilan tenda sederhana dihiasi umbul umbul dan banner ucapan kemerdekaan, peserta lomba Gaple berkumpul di pelataran Majis Komplek GTP hingga dini hari.

BACA JUGA:Kemeriahan Peringatan HUT ke-78 RI di Kabupaten Empat Lawang: Peran Penting Satlantas Menyemarakkan Acara

Suasana tampak penuh semangat dan kebersamaan, dengan peserta yang saling bertukar cerita dan canda tawa sebelum pertandingan dimulai.

Lomba dibagi menjadi beberapa kategori, salah satu kategori yang paling menarik adalah Kelas Penasaran, di mana para peserta yang mungkin baru pertama kali mencoba permainan Gaple dapat merasakan pengalaman kompetitif dalam lingkungan yang santai.

Kuswinarto dan Arif, dua nama yang mungkin belum diperhitungkan sebelumnya, menjadi pusat perhatian di Kelas Penasaran. 

Keterampilan mereka dalam membaca situasi, memprediksi gerakan lawan, dan menghitung kartu dengan cepat membawa mereka menuju kemenangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: