Mengungkap Misteri Suku Fore di Oseania, Benarkah Mendapatkan Kutukan Gegara Kanibal?

Mengungkap Misteri Suku Fore di Oseania, Benarkah Mendapatkan Kutukan Gegara Kanibal?

Ilustrasi-Net-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Mengungkap Misteri Suku Fore di Oseania, Benarkah Mendapatkan Kutukan Gegara Kanibal?

Suku Fore adalah salah satu suku yang mendiami wilayah Oseania, tepatnya di Papua Nugini

Mereka memiliki tradisi yang unik dan menarik perhatian dunia, yaitu praktik makan daging manusia yang diyakini menyebabkan penyakit mengerikan bernama "Kuru."

Kuru merupakan penyakit neurodegeneratif yang disebabkan oleh prion, yaitu bentuk patologis dari protein yang mengganggu fungsi otak. 

BACA JUGA:Terpesona oleh Kecantikan Orang Bunian di Jawa Barat: 7 Ciri-Ciri Memikat yang Perlu Diketahui

BACA JUGA:Suku Bati di Pulau Seram, Kepercayaan atau Mitos?

Penyakit ini muncul sebagai akibat dari konsumsi jaringan otak dan sumsum tulang belakang manusia yang terinfeksi prion.

Tradisi makan daging manusia ini biasanya terjadi dalam bentuk upacara adat yang dikenal sebagai "endocannibalism." 

Suku Fore meyakini bahwa dengan mengonsumsi jasad orang yang telah meninggal, roh orang tersebut akan bergabung dengan roh keluarga mereka, dan secara simbolis, keluarga tersebut akan tetap bersatu melalui proses ini.

Namun, praktik makan daging manusia ini menyebabkan penularan prion dari satu anggota suku ke anggota lainnya.

BACA JUGA:Pertemuan Misterius dengan Orang Bunian di Jawa Barat: Cerita Mistis yang Menggetarkan, Begini Ceritanya

BACA JUGA:Legenda Orang Bati, Manusia Setengah Kelelawar yang Misterius

Prion yang terinfeksi akan memicu perubahan bentuk protein pada otak yang menyebabkan kerusakan sel saraf. 

Gejala Kuru termasuk tremor, kelemahan otot, kesulitan berbicara, hingga gangguan kognitif yang parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: