Mahasiswa Ini Lestarikan Seni Bela Diri Kuntau Empat Lawang Melalui Sanggar Tari
Penggiat seni bela diri Kuntau di Empat Lawang.-FOTO: ANITA-REL
EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Kabupaten EMPAT LAWANG merupakan salah satu daerah otonomi termuda yang ada di Sumatera Selatan.
Kabupaten ini diresmikan pada 20 April 2007 setelah sebelumnya disetujui oleh DPR dengan disetujuinya RUU pada 8 Desember 2006 tentang pembentukan kabupaten Empat Lawang bersama 15 kabupaten/kota baru lainnya.
Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lahat.
Nama kabupaten ini, menurut cerita rakyat berasal dari kata Empat Lawangan, yang dalam bahasa setempat berarti Empat Pendekar (Pahlawan).
BACA JUGA:Nafas Bromo, Pertemuan Surreal dengan Kawah Vulkanik
Hal tersebut karena pada zaman dahulu terdapat empat orang tokoh yang pernah memimpin daerah ini.
Sebagian besar penduduk bermayoritas Suku Lintang/ atau Jemo Lintang (55%, bermukim di Muara Pinang, Lintang Kanan, Pendopo, Pendopo Barat, Ulu Musi, Sikap Dalam dan Tebing Tinggi).
Sebagai suku asli dan mayoritas di Kabupaten Empat Lawang, Suku Lintang memiliki berbagai kesenian adat,
diantaranya terdapat di Desa Sawah Kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang yaitu seni beladiri Kuntau yang saat ini dilestarikan kembali bersama Sanggar Puyang Putri.
BACA JUGA:Ragam Keindahan Alam Pegunungan Jawa Barat, Pesona yang Memikat Mata dan Jiwa
Sanggar ini didirikan pada tahun 2021 dan dibina langsung oleh Ibu Bupati Empat Lawang yaitu Ibu Hj. Hepy Safriani, S.Km., M.Kes yang diketuai oleh salah satu pemuda Desa Sawah bernama Agustori Sandeka.
Saat ini menjadi salah satu mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang.
Deka menuturkan Kuntau merupakan hasil percampuran seni bela diri dari Tionghoa dan Melayu di masa lampau.
Kuntau merupakan ilmu beladiri yang oleh orang-orang Lintang dijadikan sebagai salah satu kebudayaan suku asli Empat Lawang,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: