10 Tradisi Unik Idul Adha, Manten Sapi Sampai Jemur Kasur

10 Tradisi Unik Idul Adha, Manten Sapi Sampai Jemur Kasur

--

8. Banyuwangi: Jemur Kasur

Tak kalah unik dari tradisi yang lain, masyarakat suku Osing di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan tradisi Mepe Kasur (Jemur Kasur). 

Ini salah satu tradisi penolak bala dari penyakit, masalah rumah tangga, dan bencana alam.

Sebelum prosesi jemur kasur dilakukan, pagi hari mereka mengadakan tarian gandrung. Setelah itu, kasur gembil berwarna merah dan hitam dikeluarkan dan dijemur dari pagi hingga sore. Sesekali Kasur dipukul dengan rotan atau sapu lidi agar bersih.

Jadi bisa Bunda bayangkan seperti apa suasana Kota Banyuwangi jelang Idul Adha, ya.

BACA JUGA:Wisatawan Meningkat, Pendapatan Pelaku Ekonomi Kreatif Bertambah

Warna merah pada kasur menandakan keberanian, sedang hitam berarti langgeng.

9. Nanggroe Aceh Darusallam: Meugang

Kata Meugang berasal dari kata Makmeugang, yaitu sebuah tradisi yang identik dengan makan daging sapi atau kerbau yang diolah dengan beraneka ragam masakan dan dinikmati secara bersama-sama.

Meugang sudah dilakukan sejak masa Kerajaan Aceh. Biasanya yang menjadi sumber penyedia hewan kurban adalah pihak kerajaan. Mereka memotong banyak sekali hewan kurban dan membagikannya secara gratis kepada masyarakat.

Ini sebenarnya sama seperti yang dilakukan masyarakat Muslim pada umumnya di Indonesia.

BACA JUGA:Lapangan Kantor Bupati Jadi Lokasi Sholat Idul Adha 1444 H

Tradisi unik Idul Adha ini terus dilakukan oleh masyarakat Aceh hingga kini sebagai ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh.

10. Tradisi Unik Idul Adha di Bali: Ngejot

Memang Bali memikili banyak sekali tradisi unik yang berhubungan dengan kepercayaan Hindu. Namun demikian, di Pulau Dewata ini ada juga tradisi unik bagi masyarakat Muslim. Namanya Ngejot, yang biasa diadakan setiap Hari Raya Idul Adha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: