Tradisi Nenek Moyang, Menangkap Ikan Menggunakan Bubu Masih Lestari

Tradisi Nenek Moyang, Menangkap Ikan Menggunakan Bubu Masih Lestari

Tradisi Menangkap Ikan Menggunakan Bubu. Foto : Andika/REL.--

EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Bubu atau perangkap ikan yang dibuat dari bahan bambu dianyam menggunakan rotan yang dirapikan, berbentuk bulat memanjang.

Sejak dahulu Bubu familiar digunakan masyarakat desa untuk menangkap ikan di sungai.

Bubu dianyam berbentuk bulat memanjang mempergunakan bahan bilah bambu yang dirapikan diperkecil menjadi bulatan kecil menyerupai bentuk lidi.

BACA JUGA:Ghumah Baghi, Rumah Tradisional Besemah yang Kaya Makna Filosofi

Terdapat lubang berbentuk kerucut di bagian belakangnya sebagai tempat ikan masuk ke dalam bubu.

Sebagai sarana penangkapan ikan secara tradisional dan ramah lingkungan, bubu disarankan dipasang dengan pemberat seperti batang kayu yang tidak terlalu berat hanya untuk menahan agar supaya bubu tidak hanyut terbawa arus sungai.

Sejak dahulu hingga saat ini, masyarakat di Kabupaten Empat Lawang khususnya warga Desa Tanjungkupang Baru, Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, menggunakan alat tangkap ikan yang bernama Bubu tersebut.

BACA JUGA:Mengenak Kudok, Senjata Tradisional Khas Bumi Besemah

Salah seorang warga Ari mengungkapkan, sejak jaman dahulu, nenek moyangnya sering memasang dengan cara menyelamkan dan melepaskan Bubu di dasar sungai.

Bagian kepala bubu diarahkan ke hulu sungai dan bagian belakang di arahkan ke hilir sungai.

Pemasangan bubu umumnya di pasang saat sebelum turun hujan. Ketika sudah ada pertanda hujan akan turun barulah pergi ke sungai untuk memasangkan Bubu.

BACA JUGA:Masih Ditemukan Permainan Tradisional

"Tujuanya agar supaya saat hujan turun ikan ikan di sungai akan menuju hulu sungai dan memasuki bubu tersebut. Pemasangan bubu biasanya dipasang sore hari dan diambil saat pagi hari," paparnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: