Baca Ini! Agar Kamu Semangat Cari Cuan Sambil Kuliah
Mario Kaslindo (Pemuda Empat Lawang), FOTO: IST FOR REL--
EMPAT LAWANG, RAKYATEMPATLAWANG.COM - Menjadi pemuda mandiri dengan berwirausaha sembari kuliah, potret pemuda Indonesia, dengan pemikiran orang tua biasanya mendidik anaknya menjadi pegawai kantoran, instansi pemerintahan negara dan bekerja pada perusahaan, sehingga kurangnya mental untuk berwirausaha, hal tersebut berdampak pada tingginya angka sarjana pengangguran di Indonesia dikarenakan pola pikir pencari kerja bukan pencipta lapangan kerja dalam lingkungannya sehingga setiap tahun jumlah angka pengangguran meningkat dan mirisnya rata-rata yang menambah angka pengangguran ialah pemuda.
Namun, tidak demikian dengan seorang pemuda bernama Mario Kaslindo (23) asli Nibung, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang. Saat ini tinggal di Yogyakarta telah menempuh pendidikan lulusan Profesi Keperawatan, Universitas Jenderal Achmad Yani, Yogyakarta.
Nah, kali ini kami akan ceritakan kisah Mario Kaslindo, seorang pemuda inspiratif yang produktif berwirausaha sambil kuliah.
Sejak SD tepatnya di SD 11 Lintang Kanan, Mario Kaslindo sudah mulai belajar usaha kecil kecilan, menjajakan buah jambu dari hasil kebun keluarga, berjualan roti buatan ibu, dan ternak ayam itik sampai bisa buka rental PS.
Waktu SMP di SMP N 3 Lintang Kanan, Mario sudah lumayan bisa nabung, punya penghasilan bulanan, belajar pembukuan, bisa beli barang barang sendiri, bisa punya motor sendiri, sampai sekarang terus ikhtiar untuk bisa semakin bermanfaat dengan usaha sendiri, sebenarnya membuka usaha itu tentang bagaimana strategi mengemas sebuah ide agar mempunyai nilai branding dan harga jual sebagai solusi pemenuhan kebutuhan setiap orang.
Dan saat SMA tepatnya di SMA N 11 Palembang, hingga kuliah di STIK Siti Khodijah, Palembang, Mario sudah rajin berwirausaha mulai dari membuka bengkel stiker kendaraan, berjualan kopi asli Empat Lawang, membuka usaha Lintang Konveksi, mengembangkan usaha dengan label Melami. Beragam wirausaha tersebut ia lakoni hingga menamatkan pendidikan S1 di Universitas Siti Khodijah, Palembang, Sumatera Selatan. Saking senangnya berwirausaha, bahkan saat ini pun Mario sedang menekuni dunia usaha jual beli laptop baru dan second di Yogyakarta sembari kuliah S2. Ia juga membuka jasa desain undangan, desain spanduk, dan desain lainnya.
Mario mengatakan ketakutan akan membuka usaha, kurangnya modal dan lemahnya mental membuat pemuda tidak mau ambil resiko dan inilah potret pemuda Indonesia pada umumnya, padahal seseorang tidak perlu berpredikat sarjana untuk menjadi pengusaha, namun dengan latar belakang pendidikan akademik, berarti akan banyak kesempatan dan peluang yang terbuka karena lebih luas wawasan dalam melihat berbagai peluang bisnis yang ada, pemuda akan lebih peka akan peluang peluang itu, problematika utama Indonesia adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya menjadi pemuda yang mandiri dan berwirausaha.
Sekolah dan kampus adalah ladang untuk berwirausaha, sayangnya tak banyak pemuda yang mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada, yang di mana sekolah dan kampus memiliki masa yang tidak sedikit untuk dapat di manfaatkan dalam memulai berwirausaha.
"Dengan berwirausaha sama saja kita meminimalisir angka pengangguran di Indonesia, dan lewat wirausaha dengan tujuannya dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga mendongrak angka pengangguran di Indonesia dan pemuda adalah tombak dari itu semua, negara maju adalah negara yang mampu mengelola perekonomiannya dan roda perekonomian akan berjalan dengan baik jika banyak kesadaran dari masyarakat untuk mandiri maka dari itu pemuda mengambil peran penting untuk membuka lapangan pekerjaan bukan malahan menambah angka para pencari pekerjaan," terang Mario.
Jangan mau menjadi pekerja, lanjut Mario, namun jadilah pencipta pekerjaan itu sendiri, dan bukan tidak bisa masa muda untuk berkarya, menjadi pemuda mandiri yang berdiri pada kaki sendiri menciptakan lapangan pekerjaan menjadi pemutar perekonomian, banyak yang kebingungan untuk memulai membuka usaha, atau baru hanya untuk mencari ide usaha, padahal sebenarnya apapun hobinya, apapun yang bisa dilakukan itulah yang bisa menjadi modal usaha.
"Banyak juga teman teman yang kebingungan dan takut untuk memulai usaha, kata mereka untuk memulai usaha perlu modal besar, padahal salah banget, modal dari sebuah usaha itu sebenarnya bukan uang tapi ide besar, mindset kitalah yang harus dibentuk, karena nanti uang yang kita butuhkan akan kekumpul gara - gara ide kita memulai," lanjutnya.
Selain itu, Mario menambahkan ada juga teman teman yang tidak punya pilihan, tidak ada pengalaman usaha, padahal usaha itu hanya tentang bagaimana mencari sebuah ide yang mampu dijajakkan, dijual menjadi nilai tukar uang untuk saling menguntungkan.
Mario banyak membaca buku tentang menjadi pengusaha, dan semua buku itu ternyata menyampaikan bahwa membangun usaha itu adalah tentang membangun sebuah daya jual, entah jasa, barang, maupun kebutuhan pokok lainnya, sebenarnya ada begitu banyak peluang usaha di sekitar manusia, namun terkadang mindset tidak peka melihatnya, atau malah diri sendiri yang tidak mau peduli karena pikirannya mencari kerja bukan membuka lapangan pekerjaan.
"Nah, kira kira temen teman ada mimpi ingin jadi pengusaha? kalau bisa ngasilin uang sejak masih sekolah kenapa harus nunggu lama bukan! Kalau mau boleh seberapa banyak yang pengen, kalau banyak nanti Rio dan kawan kawan bakal buat sharing session tentang usaha muda untuk mahasiswa atau anak sekolahan," ujar Mario.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: