Harga Sawit Anjlok Rp 800 Per Kilogram, Petani Sawit Empat Lawang Menangis

Harga Sawit Anjlok Rp 800 Per Kilogram, Petani Sawit Empat Lawang Menangis

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID, EMPAT LAWANG - Petani sawit di Kabupaten Empat Lawang harus terpaksa gigit jari. Pasalnya harga sawit yang beberapa waktu lalu menjadi primadona kini tidak ada artinya lagi. Karen harga sawit anjlok.
 
Bahkan, sebagian warga rela tidak memanen sawit lantaran harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pengepul masih terbilang rendah. Terakhir harga TBS terendah mencapai Rp 800 per kilogram.
 
"Iya pak, mau bagaimana lagi solusinya. Karena harga sawit di Empat Lawang ini anjlok sampai Rp 800 per kilogramnya,"kata Mawardi.
 
Tidak hanya itu saja, lanjut Mawardi, penderitaan petani sawit tambah berat, pasalnya harga pupuk dan pestisida melambung tinggi.
 
'Itulah yang membuat kami berat untuk memanen sawit,"bebernya.
 
Sementara itu, Andi (45) warga Pendopo mengaku, dirinya sangat sulit jika melihat hargansawit yang di jual anjlok sampai Rp 800 per kilogramnya.
 
'Meski ekspor migor di tutup harus ada solusi bagi kami petani. Harga sawit anjlok, harga pupuk melambung," kata Andi.

Kisaran harga tersebut dirasakan petani belum memenuhi unsur biaya operasional dan pembelian pupuk sehingga petani sawit memilih tidak memanen buah sawit.

"Biaya pestisida melambung, racun melambung. Semua bahan operasional melambung," tuturnya lagi.

Seiring dicabutnya kembali larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan ekspor migor beberapa hari lalu oleh Pemerintah Pusat (PP), gairah petani untuk panen kelapa sawit di  wilayah Empat Lawang mulai terlihat kembali. Petani berharap, harga kelapa sawit kembali normal. (Arl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: