Pesawat Bawa 181 Orang Meledak, Investigasi Independen Diluncurkan
Pesawat Bawa 181 Orang Meledak, Investigasi Independen Diluncurkan:ist/net--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Kecelakaan tragis pesawat Jeju Air yang terjadi pada Desember 2024 kini memasuki babak baru.
Parlemen Korea Selatan resmi mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) untuk meluncurkan investigasi independen terkait insiden pesawat paling mematikan dalam sejarah penerbangan negara tersebut.
Dalam pembaruan pada Senin (22/12/2025), disebutkan bahwa sebuah panel khusus yang terdiri dari 18 anggota parlemen akan dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat yang membawa 181 orang, dengan total korban jiwa mencapai 179 penumpang dan awak.
Panel investigasi akan menelaah sejumlah kemungkinan penyebab kecelakaan, mulai dari risiko tabrakan burung (bird strike), kegagalan mesin atau mekanis, hingga keberadaan tanggul di ujung landasan pacu yang ditabrak pesawat saat insiden terjadi.
BACA JUGA:Upacara Hari Bela Negara Berlangsung Khidmat, Bupati Empat Lawang Ajak Masyarakat Perkuat Persatuan
BACA JUGA:Imbas Bibit Siklon 93S, Jakarta Diprakirakan Diguyur Hujan Seharian
Selain itu, penyelidikan juga akan menyoroti kemungkinan adanya upaya penutupan atau pengaburan fakta oleh lembaga pemerintah selama proses investigasi resmi sebelumnya.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari Straits Times dan Yonhap, pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air tersebut sempat melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Muan setelah pendaratan awal dibatalkan.
Pesawat diketahui mendarat tanpa menurunkan roda pendaratan, melampaui landasan pacu, lalu menabrak tanggul di ujung runway.
Benturan keras tersebut menyebabkan pesawat meledak dan terbakar hebat.
Seluruh penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas, kecuali dua orang pramugari yang duduk di bagian paling belakang pesawat.
BACA JUGA:Budi Sumitro Siap Perkuat Digitalisasi Daerah, Tongkat Estafet Kominfo Empat Lawang Beralih
Hingga kini, investigasi yang dilakukan oleh Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan belum menghasilkan laporan akhir.
Dalam laporan sementara pada Januari 2025, disebutkan bahwa kedua mesin pesawat mengalami benturan burung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
