Polemik Usulan Sejarah dan Sastra Jadi Mapel Wajib, Pakar: Tak Perlu, Ini Solusi Kreatifnya!

Sabtu 16-08-2025,16:57 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

Alih-alih menjadikan Sejarah dan Sastra sebagai pelajaran wajib, Bukik menilai yang dibutuhkan adalah guru kreatif dan ruang pembelajaran merdeka.

Menurutnya, literasi dan imajinasi siswa dapat tumbuh lewat metode yang lebih humanis, seperti:

Menggunakan kisah lokal sebagai bahan ajar

Membuat puisi karya siswa

Menggelar drama sejarah

Mengadakan diskusi terbuka

Konsep ini dirangkumnya dalam pendekatan 5M Guru Belajar Foundation, yakni:

1. Memanusiakan hubungan

2. Memahami konsep

3. Membangun keberlanjutan

4. Memilih tantangan

5. Memberdayakan konteks

Fokus pada Cara Mengajarkan

BACA JUGA:Dari Dapur Rumah ke Etalase Bandara, Kisah Sukses UMKM Bersama Rumah BUMN Binaan BRI

BACA JUGA:Suami Istri dari Musi Rawas Kompak Jual Ekstasi di Lubuk Linggau, Polisi Amankan Puluhan Butir

Bukik menekankan, fokus pendidikan seharusnya beralih dari apa yang diajarkan menjadi bagaimana cara mengajarkan. Dengan demikian, Sejarah dan Sastra bisa tetap hidup di sekolah tanpa harus terkekang oleh label “mapel wajib”.

Kategori :