Saat ini, produk ini juga telah bersertifikat halal, membuka jalan bagi penetrasi pasar yang lebih luas, terutama di kalangan konsumen muslim nasional maupun internasional.
Melalui program Desa BRILiaN, BRI turut mendampingi Menuk dan pelaku UMKM lainnya dengan pelatihan manajemen usaha dan dukungan keikutsertaan dalam berbagai pameran.
Menuk berharap sinergi ini terus berlanjut untuk membantu UMKM seperti miliknya naik kelas.
BACA JUGA:Wujud Nyata Keberpihakan Pada UMKM, BRI Salurkan KUR Rp54,9 Triliun Hingga April 2025
BACA JUGA:Kapolres Empat Lawang Tegas! Warga Dihimbau Stop Bakar Hutan, Bisa Dipenjara 15 Tahun
“Kami sangat berharap BRI terus menjadi mitra kami dalam tumbuh dan berkembang, terutama melalui pelatihan, pendampingan, dan akses untuk memperluas pasar,” tambah Menuk.
Di sisi lain, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa Desa BRILiaN merupakan bentuk nyata komitmen BRI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi desa.
“Melalui pemberdayaan yang terstruktur dan sinergi lintas sektor, kami percaya desa-desa di Indonesia punya potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
UMKM seperti Batik Parang Kaliurang membuktikan bahwa inovasi dan kolaborasi mampu menghadirkan perubahan positif,” jelasnya.