Benarkah Paracetamol Sebagai Obat Aman? Studi Baru Ungkap Risiko Serius bagi Lansia

Rabu 25-12-2024,11:53 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Rekomendasi Baru untuk Penggunaan Paracetamol

BACA JUGA:Rahasia MPASI, Millet, Superfood yang Cocok untuk Bayi Baru Lahir?

BACA JUGA:Minyak Goreng Anda Bisa Berbahaya! Penelitian Ungkap Hubungan Makanan Olahan dan Kanker Usus Generasi Muda

Para ahli menyarankan agar penggunaan paracetamol sebagai obat lini pertama untuk mengatasi nyeri pada kondisi kronis seperti osteoarthritis ditinjau ulang.

Menurut Profesor Zhang, meskipun penelitian lanjutan masih diperlukan, efek penghilang rasa sakit paracetamol yang minimal seharusnya menjadi pertimbangan penting sebelum diresepkan untuk jangka panjang.

Layanan kesehatan Inggris (NHS) menyarankan agar orang dewasa hanya mengonsumsi maksimal delapan tablet 500 mg dalam 24 jam, dengan jeda minimal empat jam antar dosis.

Namun, ada beberapa kelompok yang perlu berhati-hati:

BACA JUGA:Waspada! Musim Hujan Bisa Picu Lonjakan Gula Darah, Ini Cara Mengelolanya

BACA JUGA:Waspada! Jamur Botrytis Cinerea Siap Mengancam Tanaman di Kebun Anda

Individu dengan masalah hati atau ginjal

Orang yang mengonsumsi alkohol lebih dari batas mingguan (14 unit)

Mereka yang memiliki alergi terhadap paracetamol

Individu dengan berat badan kurang dari delapan stone (sekitar 50 kg)

BACA JUGA:Rahasia Lezat dan Sehat! 4 Dessert Vegan yang Menggoda dengan Sentuhan Teh Kaya Manfaat

Bagi pengguna jangka pendek, paracetamol biasanya aman jika digunakan selama satu atau dua hari untuk mengatasi sakit kepala atau nyeri ringan.

Namun, untuk kondisi kronis, penggunaan rutin harus dikonsultasikan dengan dokter. **

Kategori :