RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Arab Saudi resmi diumumkan sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034, sebuah keputusan yang diambil tanpa melalui proses pemungutan suara.
Dengan ambisi besar dan anggaran tak terbatas, negara ini berencana menciptakan pengalaman sepak bola yang belum pernah ada sebelumnya.
Salah satu daya tarik utamanya adalah pembangunan stadion futuristik di atas tebing setinggi 350 meter, bagian dari proyek megah NEOM senilai $1,5 triliun.
Langkah Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia ini tak lepas dari dukungan FIFA yang dipimpin Gianni Infantino.
BACA JUGA:David Seaman: Jangan Anggap Remeh Manchester City di Perburuan Gelar Liga Inggris!
BACA JUGA:Ricuh di London Stadium! Mario Lemina Buat Onar Usai Kekalahan Wolves dari West Ham
Sejak awal, Infantino kerap berkunjung ke Saudi, memuji potensi negara kaya minyak ini, bahkan menghadiri acara-acara promosi yang diselenggarakan pemerintah.
Dengan alokasi waktu hanya empat minggu untuk pengajuan, negara-negara lain, terutama yang memiliki anggaran terbatas, tidak memiliki peluang yang sama.
Namun, di balik rencana ambisius ini, berbagai kritik mencuat, terutama terkait kondisi kerja buruh migran dan hukum diskriminatif di Saudi.
Human Rights Watch mencatat lebih dari 13 juta buruh migran akan terlibat dalam pembangunan 15 stadion baru.
BACA JUGA:Kylian Mbappe dan Awal yang Berat di Real Madrid, Mimpi Besar yang Belum Terwujud?
BACA JUGA:Resmi! Muba Jadi Tuan Rumah Porprov XV 2025, Begini Persiapan Matangnya
FIFA sendiri telah memberikan nilai tertinggi untuk inspeksi fasilitas Saudi meski ada kekhawatiran soal "kondisi kerja tidak layak."
Daya Tarik Arab Saudi di Mata Dunia
Piala Dunia 2034 di Arab Saudi menjanjikan pengalaman berbeda dibandingkan Qatar 2022.