Pada 2022, Google membayar Apple sekitar $20 miliar untuk menjadi mesin pencari default di Safari dan Siri.
BACA JUGA:Bocoran Samsung Galaxy S25 Ultra, Desain Baru dan Fitur Mewah Terungkap!
BACA JUGA:Samsung Anti Air: Ketahanan Maksimal untuk Semua Medan dan Berbagai Kondisi Ekstrem
Jika kontrak ini dilarang, pendapatan Apple bisa turun drastis.
Jean-Paul Schmetz, kepala iklan mesin pencari Brave, menyebutkan dampaknya bisa menguntungkan Google secara ironis.
"Google tidak perlu lagi membayar Apple, yang bisa meningkatkan valuasi pasar mereka hingga $500 miliar, sementara Apple justru kehilangan nilai pasar sebesar itu," katanya.
Investasi AI Ikut Terancam
BACA JUGA:Elon Musk Wujudkan Impian, Starlink Kini Bisa Langsung Terhubung ke HP Anda!
BACA JUGA:Xiaomi Pad 7 dan Pad 7 Pro Siap Meluncur di Indonesia! Simak Spesifikasi dan Harga Menggoda Ini
Selain itu, DOJ juga meminta Google melepas investasi di startup AI, seperti Anthropic dan Character.AI.
Ini dapat menghentikan inovasi jangka panjang Google di bidang kecerdasan buatan, yang dirancang untuk mempertahankan posisinya dalam persaingan teknologi.
Keputusan Hakim Amit Mehta Ditunggu
Hakim Amit Mehta dari Pengadilan Distrik Columbia akan memutuskan apakah DOJ dapat memecah raksasa teknologi ini.
BACA JUGA:Cek Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy A16 5G: HP Canggih Hanya Rp 3 Jutaan!
BACA JUGA:Samsung Galaxy S25 Series: Bocoran Mengejutkan Sebelum Galaxy Unpacked 2025
Banyak yang skeptis, namun perubahan kecil, seperti pelarangan kontrak eksklusif, dapat membawa dampak besar bagi mitra-mitra Google dan masa depan ekosistem teknologi.