Apakah Manusia Masih Berevolusi di Era Teknologi dan Medis Canggih?

Senin 25-11-2024,09:55 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Sebagai contoh, penelitian di Belanda menunjukkan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, seleksi seksual cenderung memilih pria bertubuh tinggi.

BACA JUGA:Unpad Naik Kelas! Peringkat Dunia dan ASEAN Melonjak Tajam di 2025

BACA JUGA:Belajar Sejarah Jadi Seru! Ini 3 Aplikasi Wajib Install untuk Generasi Digital

Akibatnya, tinggi rata-rata pria Belanda meningkat sekitar 20 cm dalam 150 tahun terakhir, menjadikannya salah satu populasi tertinggi di dunia.

Kasus lain adalah resistansi genetik terhadap virus HIV.

Di Afrika Selatan, varian gen yang memberikan perlindungan terhadap virus ini semakin umum.

Ibu dengan varian tersebut lebih mungkin bertahan hidup dan menurunkan sifat ini kepada anak-anak mereka.

BACA JUGA:Inilah 8 Aplikasi Belajar Bahasa Inggris di Smartphone yang Wajib Kamu Coba!

BACA JUGA:Mau Jadi Polisi? Simak Cara Daftar dan Persyaratannya dalam Sosialisasi Penerimaan Polri 2025 di Empat Lawang!

Contoh evolusi manusia lainnya terlihat pada suku Bajau Laut di Asia Tenggara.

Mereka mampu menyelam hingga kedalaman 70 meter tanpa alat bantu pernapasan, berkat adaptasi genetik yang mendukung kapasitas paru-paru dan toleransi terhadap hipoksia (kekurangan oksigen).

Masa Depan Evolusi

Menurut Scott Solomon, ahli biologi evolusi dari Rice University, evolusi tidak selalu berarti munculnya sifat baru.

BACA JUGA:Luar Biasa! SMAN 1 Sembawa Bawa Sumsel Menuju Penghargaan IGA 2024 dengan Inovasi Kartu Pintar Pendekar

BACA JUGA:Polsek Tebingtinggi Berbagi Makanan Sehat di SLB Empat Lawang dalam Program Calling System OMP Musi 2024

Perubahan kecil dalam frekuensi gen tertentu, seperti warna rambut atau tinggi badan, sudah cukup untuk dianggap sebagai evolusi.

Kategori :