RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Tradisi dan kepercayaan lokal selalu memiliki daya tarik tersendiri, salah satunya adalah ritual penanaman “kakak” bayi yang masih dipraktikkan oleh masyarakat Jambi.
Dalam budaya setempat, “kakak” merujuk pada ari-ari atau plasenta yang dianggap memiliki ikatan spiritual dengan bayi yang baru lahir.
Ritual ini penuh simbolisme dan dipercaya membawa kebaikan bagi sang anak di masa depan.
Penanganan Khusus Ari-Ari Sebelum Dikubur
BACA JUGA:Klik Lidah Sebelum Makan! Tradisi Unik di Jambi yang Penuh Mitos
BACA JUGA:Mengejutkan! Mitos Nazar di Jambi: Janji yang Tak Boleh Dilanggar, Berujung Karma Mengerikan!
Ari-ari yang keluar bersamaan dengan kelahiran bayi diperlakukan dengan sangat hormat.
Sebelum dikuburkan, ari-ari ini dibersihkan secara teliti dan diberi berbagai bahan pelindung, seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, garam, dan asam.
Menurut kepercayaan, bahan-bahan ini bertujuan untuk melindungi ari-ari dari serangan semut atau ulat.
Selanjutnya, ari-ari tersebut dibungkus dengan kain putih bersih, simbol kemurnian, sebelum akhirnya dikuburkan di halaman rumah keluarga bayi.
BACA JUGA:Misteri Ikan Raksasa di Sungai Citarum: Tanda Buruk atau Hanya Mitos?
BACA JUGA:Mitos dan Misteri Sumatera Barat: 5 Destinasi Wisata Penuh Cerita Mistis dan Legenda
Lokasi penguburan pun diberi perhatian khusus agar aman dari gangguan binatang seperti anjing.
Ritual Tujuh Hari: Lampu dan Parang Puting
Tradisi ini tidak berhenti sampai pada proses penguburan saja. Untuk melindungi lokasi ari-ari, masyarakat Jambi meletakkan lampu di atasnya selama tujuh hari berturut-turut.