RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Insiden tongkang batu bara yang tersangkut di bawah Jembatan Ampera Palembang pada Kamis (7/11/2024) sore mengguncang dunia pelayaran di Sungai Musi.
Kejadian tersebut baru viral pada Jumat (8/11/2024) setelah beredar video detik-detik tongkang bernomor kapal BG Kapuas Jaya 3020 tersangkut saat hendak melintas di bawah jembatan yang menjadi ikon Kota Palembang.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, tongkang tersebut terlihat terhenti di tengah jalur pelayaran.
Diduga, penyebab insiden ini adalah muatan batu bara yang melebihi ketentuan serta ketidaktepatan dalam memperhitungkan ketinggian air Sungai Musi yang tengah tinggi akibat hujan deras.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Siap Implementasikan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045
BACA JUGA:Dua Honorer Diduga Susupan, Lolos Seleksi Admistrasi PPPK
Tongkang yang mengangkut batu bara dari tambang Muara Enim tersebut sedang dalam perjalanan menuju Jetty PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ).
Tongkang ini ditarik oleh tugboat Johan JAYA 175 yang dikelola oleh PT SWM.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap keamanan pelayaran di sekitar Jembatan Ampera.
Peringatan dari KSOP Kelas I Palembang
BACA JUGA:PT Bukit Asam Berikan Perlindungan Ketenagakerjaan untuk 500 Pekerja Rentan di Muara Enim
BACA JUGA:Muhammad Fathony Kembali Terpilih Sebagai Komisioner Komisi Informasi Sumsel 2024-2028
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Palembang, Capt Bintarto, membenarkan insiden tersebut.
Menanggapi kejadian itu, pihak KSOP segera mengeluarkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada seluruh nahkoda kapal, operator pelayaran, dan perusahaan pelayaran di wilayah tersebut.
Menurut Capt Bintarto, akibat cuaca hujan yang dapat meningkatkan ketinggian air Sungai Musi hingga mencapai 3,60 hingga 3,70 meter, pelayaran di alur Sungai Musi perlu dilakukan dengan kehati-hatian ekstra.