RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Pengguna Windows kembali dihadapkan pada ancaman keamanan serius.
Ancaman yang pertama kali terungkap tiga bulan lalu kini telah memicu peringatan ketiga dari pemerintah AS untuk memperbarui atau berhenti menggunakan PC.
Celah keamanan terbaru, yang diberi nama CVE-2024-43573, menjadi perhatian karena "kerentanan spoofing yang belum dijelaskan secara spesifik" dan dapat menyebabkan hilangnya kerahasiaan data.
Badan keamanan siber AS mewajibkan semua karyawan federal untuk memperbarui perangkat mereka paling lambat 29 Oktober.
BACA JUGA:Dengarkan Halaman Web di Latar Belakang! Pembaruan Chrome 130 Permudah Aksesibilitas di Android
BACA JUGA:OnePlus 13 Siap Diluncurkan: Dilengkapi Snapdragon 8 Gen 4, Bonus Menarik untuk Pemesan Awal
Meskipun mandat ini hanya berlaku untuk staf federal, pihak berwenang menyarankan semua pengguna Windows untuk segera memperbarui perangkat mereka.
"Jangan abaikan hal ini," tegas pakar keamanan dari Trend Micro.
Pembaruan ini penting karena celah keamanan ini telah dieksploitasi beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir.
Bahkan, ada 50 juta pengguna Windows yang masih menggunakan versi lama, yang membuat perangkat mereka rentan terhadap serangan.
BACA JUGA:Snapdragon 8 Elite Lampaui Rekor! Persaingan Ketat dengan iPhone 16 Pro
BACA JUGA:Oppo Siap Luncurkan Seri Find X8 pada 24 Oktober, Fokus pada Desain Elegan dan Kamera Canggih
MSHTML, Ancaman yang Mengintai Pengguna Windows
Ancaman yang mengakibatkan peringatan darurat ini berkaitan dengan MSHTML, bagian dari sistem Windows yang dapat membuka jalan bagi penyerang.
Seperti yang dijelaskan oleh Check Point, MSHTML memungkinkan file shortcut internet Windows untuk memaksa penggunaan Internet Explorer, peramban yang sudah tidak lagi digunakan, membuka URL yang dikendalikan oleh penyerang.