Namun, sebelum melanjutkan, pastikan sudah masuk ke akun Samsung.
BACA JUGA:Honor Magic 7 Siap Tantang Samsung, Rilis 30 Oktober Mendatang
BACA JUGA:Google Pixel 9 Pro XL, Paket Menarik dengan Earbuds Gratis dan Fitur AI Terbaru
Data yang dapat dienkripsi mencakup log panggilan, kontak, pesan teks, jaringan Wi-Fi, perangkat Bluetooth, serta pengaturan Samsung DeX dan layar utama.
Selain itu, data yang disimpan di aplikasi Samsung Health seperti informasi kesehatan dari Galaxy Watch atau Galaxy Ring juga dapat diamankan.
Namun, data seperti foto dan video yang disimpan di Samsung Gallery serta file berukuran lebih dari 1GB tidak termasuk dalam data yang dienkripsi oleh fitur ini.
Perbandingan dengan Perlindungan Data di Google
BACA JUGA:OnePlus 13 Siap Diluncurkan Bulan Ini
BACA JUGA:POCO C75 Segera Diluncurkan, Siap Ramaikan Pasar Ponsel Eropa
Kebanyakan perangkat Android mengandalkan Google untuk mencadangkan dan mengenkripsi data pengguna.
Google menggunakan akun pengguna sebagai kunci enkripsi dan menawarkan kemudahan dalam proses pemulihan data.
Di sisi lain, Samsung menawarkan pendekatan yang lebih aman dengan kode pemulihan yang unik, meskipun ini juga meningkatkan risiko jika kode tersebut hilang.
Google sebenarnya juga menawarkan enkripsi ujung-ke-ujung untuk data seperti log panggilan dan pesan, meskipun perusahaan ini jarang menggunakan istilah tersebut dalam dokumentasi konsumen mereka.
BACA JUGA:Sony Xperia 1 VI Hadir dengan Warna Baru Scarlet Red dan Dukungan Wi-Fi 7
BACA JUGA:Apple Rilis iOS 18.1 Beta 7, Tanda Finalisasi Pembaruan Besar
Meskipun Google memberikan perlindungan privasi yang cukup baik, terutama dengan data komunikasi, foto dan video yang diunggah ke Google Photos tetap rentan terhadap analisis untuk keperluan pengembangan AI, yang merupakan bagian dari model bisnis Google.