BACA JUGA:OnePlus 13 Siap Diluncurkan Bulan Ini
Petunjuk ini berdasarkan pada bukti bahwa Joachim du Bellay dikenal sebagai seorang penunggang kuda.
Bahkan, beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa ia pernah berkuda dari Paris ke Roma, meskipun menderita tuberkulosis yang parah.
Menurut Eric Crubézy, antropolog dari Universitas Toulouse III, kondisi kesehatan du Bellay sejalan dengan penemuan kerangka dalam peti yang menunjukkan tanda-tanda meningitis kronis akibat tuberkulosis tulang.
Bukti Pendukung dari Karya-karya du Bellay
Kecocokan antara kerangka tersebut dengan Joachim du Bellay juga diperkuat oleh karya-karyanya, salah satunya puisi "The Complaint of the Despairing".
Dalam puisi itu, ia menggambarkan badai yang mengaburkan pikirannya serta menyebutkan tentang keluarganya yang dekat dengan istana kerajaan dan Paus.
BACA JUGA:Tingkatkan Produktivitas Multitasking Anda dengan Mission Control di macOS
BACA JUGA:Apple Rencanakan Integrasi ChatGPT di Siri, Akan Hadir di iOS 18.2?
Joachim du Bellay sendiri merupakan keponakan dari Kardinal Jean du Bellay, yang juga dimakamkan di Notre-Dame.
Menurut Institut Penelitian Arkeologi Preventif Nasional Prancis (INRAP), seharusnya jenazah du Bellay dimakamkan di kapel Saint-Crépin Notre-Dame, dekat makam pamannya.
Namun, ada dugaan bahwa jenazahnya dipindahkan ke lokasi baru di persimpangan transept pada tahun 1569, kemungkinan setelah publikasi karya-karyanya.
Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan
Walaupun banyak bukti yang mendukung bahwa jenazah dalam peti mati tersebut adalah milik Joachim du Bellay, beberapa ahli masih meragukan hal ini.
Analisis isotop menunjukkan bahwa orang tersebut kemungkinan dibesarkan di wilayah Paris atau Lyon, sementara du Bellay lahir di Anjou.
BACA JUGA:Apple Rilis iOS 18.1 Beta 7, Tanda Finalisasi Pembaruan Besar