Google Jadikan AI Sebagai Senjata Antitrust

Selasa 15-10-2024,14:50 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Menurut mereka, upaya DOJ untuk mengintervensi saat ini adalah langkah yang salah waktu.

BACA JUGA:Google Perketat Penggunaan Ekstensi Adblock di Chrome, uBlock Origin Kena Dampak!

BACA JUGA:6 Fitur yang Masih Mengecewakan di Gmail Bagi Pengguna Android

AI: Ancaman atau Peluang Bagi Google?

Analis dari Wedbush, Dan Ives, mengungkapkan bahwa meskipun AI dapat menjadi tantangan kompetitif bagi Google, di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi senjata kuat dalam menghadapi tuduhan monopoli. 

"Ini adalah argumen yang menguntungkan Google untuk melawan tuduhan monopoli," ujar Ives.

Namun, tidak semua analis setuju. Gil Luria dari DA Davidson menyatakan bahwa DOJ memahami risiko Google mengubah monopoli pencarian tradisional menjadi monopoli dalam pencarian berbasis AI. 

BACA JUGA:Wah! Personalisasi Galaxy Kini Lebih Ekstrem, Samsung Siapkan One UI 7 dengan Good Lock Lebih Canggih

BACA JUGA:TikTok Tersandung Kasus! Dokumen Internal Ungkap Bahaya Algoritma bagi Anak-Anak

Luria menekankan bahwa AI justru menjadi alasan utama DOJ bertindak sekarang, guna mencegah dominasi Google meluas ke sektor baru ini.

Risiko Monetisasi di Era AI

Di sisi lain, investasi besar Google dalam AI juga membawa risiko bagi bisnis inti mereka. 

Perubahan ke pencarian berbasis AI berarti Google harus mengubah model monetisasi iklan yang telah mereka kembangkan selama 20 tahun terakhir. 

BACA JUGA:Lima Penyebab iPhone Lemot, Begini Cara Mengatasinya!

BACA JUGA:Google Wallet Hadir di Quick Settings Samsung, Akses Lebih Cepat dan Praktis!

Jika sebelumnya setiap pencarian menampilkan iklan dan tautan sponsor, kini Google harus bereksperimen dengan format iklan baru yang disesuaikan dengan jawaban generatif AI.

Kategori :