Rekomendasi Microsoft untuk membeli perangkat baru memicu kekhawatiran dari para analis dan aktivis lingkungan.
Canalys Research memperkirakan keputusan ini bisa menyebabkan sekitar 240 juta laptop terbuang, menambah beban sampah elektronik yang sudah tinggi.
BACA JUGA:Quick Share, Fitur Baru Transfer File Menggunakan Data Seluler
BACA JUGA:Waspada! MacBook Pro M4 Belum Rilis, Penipuan Sudah Berkeliaran
Di tengah situasi ekonomi yang menantang, beban finansial bagi pengguna juga menjadi perhatian.
Namun, Microsoft berpendapat bahwa perangkat baru yang mendukung Windows 11 akan memberikan pengalaman yang lebih baik dan aman bagi pengguna.
"Meski Anda bisa tetap menggunakan PC lama, tanpa pembaruan keamanan, risiko terhadap virus dan malware akan semakin besar," jelas Microsoft dalam panduannya.
Fitur-Fitur Unggulan Windows 11
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Flip 6, Seistimewa Apa di Bulan Oktober Ini?
BACA JUGA:Xiaomi Ungkapkan Desain Ponsel Lipat Detachable yang Inovatif, Bikin Penasaran Pengguna
Bagi yang belum pernah mencoba, Windows 11 menawarkan tampilan baru yang segar dengan sudut yang lebih bulat, menu Start di tengah layar, dan mode gelap serta terang yang bisa diubah sepanjang hari.
Selain itu, asisten AI Copilot menjadi fitur unggulan, membantu pengguna menemukan dokumen, mengatur pengaturan, hingga melakukan terjemahan secara real-time.
Fitur Snap juga ditingkatkan, memungkinkan pengguna mengatur aplikasi di sudut layar dengan mudah, dan Windows 11 bahkan mengingat pengaturan tata letak tersebut untuk digunakan lagi nanti.
Selain itu, Windows 11 memperkenalkan wallpaper berbeda untuk setiap desktop virtual, cocok bagi pengguna yang memisahkan pekerjaan dan keperluan pribadi.
BACA JUGA:Saatnya Apple Hentikan Peluncuran iPhone Setiap Tahun, Benarkah?
BACA JUGA:Top 5 HP Gaming Terbaik di Bawah Rp4 Juta Oktober 2024