RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Dalam keputusan yang bersejarah, seorang hakim AS pada Senin lalu mengeluarkan perintah permanen yang akan memaksa Google menyediakan alternatif untuk Google Play Store dalam hal pengunduhan aplikasi pada ponsel Android.
Langkah ini merupakan pukulan besar bagi dominasi Google di pasar aplikasi, sekaligus menjadi kemenangan penting bagi Epic Games, pengembang gim populer Fortnite.
Perintah Pengadilan dan Dampaknya pada Industri Aplikasi
Hakim James Donato dari California menyatakan bahwa Google dilarang membayar biaya atau berbagi pendapatan dengan perusahaan untuk mencegah mereka bersaing dengan Google Play Store.
Keputusan ini muncul sebagai hasil dari gugatan antitrust yang diajukan oleh Epic Games pada tahun 2020.
BACA JUGA:Google Hadirkan Fitur Baru di Play Store, Ini Cara Cepat untuk Mencari Aplikasi Tanpa Hambatan
BACA JUGA:Motorola RAZR dan Samsung Galaxy Z Flip6, Mana yang Unggul?
Perusahaan ini menuduh Google melakukan praktik anti-persaingan, termasuk membayar produsen perangkat keras dan pembuat ponsel Android agar tidak mengembangkan toko aplikasi alternatif.
Akibat dari keputusan ini, saham Alphabet, perusahaan induk Google, turun lebih dari 2% pada hari Senin.
Epic Games berhasil membuktikan bahwa dominasi Google di pasar aplikasi Android merugikan pengembang dan konsumen.
Dengan putusan ini, para pengembang aplikasi kini berpotensi mendapatkan porsi pasar yang lebih besar, karena Google dan Apple biasanya mengambil antara 15% hingga 30% dari total penjualan aplikasi berpenghasilan tinggi.
Peluang Baru bagi Pengembang Aplikasi
Keputusan ini dapat membuka jalan bagi pengembang untuk menghindari biaya atau aturan ketat yang diberlakukan Google Play Store, dan memungkinkan mereka untuk menyimpan lebih banyak pendapatan.
BACA JUGA:Ask Photos Memungkinkan Pencarian Foto dengan Pertanyaan Alami
BACA JUGA:OnePlus 13 Dikabarkan Hadirkan Teknologi MagSafe Versi Sendiri, Lengkap dengan Desain Klasik