RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Posisi dominan Google dalam pasar iklan pencarian tampaknya mulai terguncang, terutama di Amerika Serikat.
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada tanggal 6 Oktober 2024, Google diprediksi akan mengalami penurunan pangsa pasar pencarian iklan di bawah 50% untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Laporan ini menyebutkan bahwa fenomena ini didorong oleh tren peningkatan penggunaan AI dan platform video pendek seperti TikTok yang mengubah lanskap periklanan digital.
Lembaga riset pasar eMarketer berspekulasi bahwa pasar iklan pencarian Google di AS akan turun menjadi 48,3% pada tahun 2024, setelah mencapai 50,5% tahun ini.
BACA JUGA: Viral! Aksi Tak Senonoh Diduga Warga Empat Lawang Bikin Heboh
BACA JUGA: WhatsApp Uji Fitur Baru, Kelola Sinkronisasi Kontak dengan Lebih Aman
Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dari tahun 2018, di mana Google menguasai hampir 59,9% pasar.
Penurunan ini terjadi akibat perubahan besar di pasar iklan digital yang disebabkan oleh perkembangan teknologi AI dan munculnya TikTok sebagai pemain baru dalam industri tersebut.
AI dan TikTok Guncang Dominasi Google
Meskipun Google masih memimpin pasar iklan pencarian, tren AI dan TikTok mulai mengguncang kekuatan perusahaan ini.
Banyak perusahaan periklanan dan bisnis kini mencari alternatif lain selain Google.
BACA JUGA: Xiaomi 15 Pro Segera Diluncurkan di China, Bocoran Render dan Spesifikasi Begitu Menggoda!
Salah satu startup yang didukung oleh pendiri Amazon, Jeff Bezos, yakni Perplexity, akan meluncurkan fitur iklan berbasis AI yang terinspirasi dengan jawaban hasil pencarian.
Selain itu, Microsoft juga sudah mulai mengimplementasikan iklan sponsor di dalam chatbot pada mesin pencari Bing mereka, yang menunjukkan adanya perubahan besar dalam strategi iklan digital.