Polemik Klaim Sejarah Pulau Jawa dan Malaysia: Sebuah Kajian Ulang

Kamis 19-09-2024,11:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

Lebih lanjut, Malaysia juga sering mengklaim bahwa tanah besar yang menjadi asal-usul berbagai suku bangsa di Sumatera dan Kalimantan adalah bagian dari semenanjung Malaysia.

Ini menciptakan konflik sejarah dengan sejarawan Sumatera dan Kalimantan, yang menegaskan bahwa tidak ada catatan sejarah yang menunjukkan adanya pahlawan atau tokoh penting Malaysia di wilayah-wilayah tersebut.

Klaim ini semakin diperdebatkan dengan adanya naskah Rencong Kerinci yang diakui sebagai aksara Melayu tua di Sumatera, namun dibantah oleh sejarawan Malaysia yang menyatakan bahwa naskah tersebut bukan bagian dari aksara Melayu.

BACA JUGA:Petualangan Ekstrem Duncan Roberts di Loch Ness: Rasa Takut dan Misteri yang Tak Terlupakan

BACA JUGA:Waspada! Ini 8 Ciri Rumah yang Sebaiknya Tidak Dibeli

Pulau-pulau besar di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi seakan berada di antara dua kekuatan besar yang berusaha mengklaim sejarah mereka—yakni klaim Jawa yang mengaitkan Majapahit dan klaim Malaysia yang menghubungkan tanah besar mereka dengan semenanjung.

Klaim ini tidak hanya berdampak pada geopolitik, tetapi juga pada identitas budaya dan sejarah masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.

Untuk itulah diperlukan diskusi sehat dan kajian ulang terhadap sumber-sumber sejarah yang ada. Klaim-klaim sejarah sering kali dipengaruhi oleh kepentingan geopolitik, dan hanya dengan kajian mendalam serta objektif, kita bisa memahami kebenaran yang sesungguhnya.

 

 

 

 

 

 

Kategori :