Sejarah Singkat Keris Penta, Sebuah Simbol Gaman Pangeran dan Kesatria

Rabu 18-09-2024,14:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

BACA JUGA:Apa Itu Londo Ireng? Simak Berikut Ulasanya

Pisau Punta hanya dipakai oleh Pangeran Wijaya Krama, yang merupakan pemimpin umum pemerintahan Kedaton (Kesatuan) Jayakarta.

Dalam sejarah, hanya ada tiga Pangeran Wijaya Krama, yaitu Pangeran Wijaya Kusuma (putra Fatahillah), Pangeran Ahmad Jakerta, dan Pangeran Surya Kawisadimerta.

Keris Penta pertama kali dibuat pada tahun Saka 1470 (1550 Masehi) oleh seorang empu bernama Empu Umiyang.

Kemudian, pada masa jabatan Pangeran ke-7, yaitu Pangeran Alas (Ainal Aliyasa) yang berkuasa dari tahun 1811 hingga 1824, Penta kembali dibuat oleh Empu Japan pada masa Sri Paku Buwono VIII di Surakarta Solo.

Pada tahun 1924, sebanyak tujuh duplikat keris Penta dibuat oleh Empu Harja dari Desa Mertokusuman, Surakarta Solo.

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa keris Penta tidak dijadikan simbol Betawi, padahal Penta memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat di wilayah Jawa, termasuk Betawi.

BACA JUGA:Apa Itu Londo Ireng? Simak Berikut Ulasanya

BACA JUGA:Kemenkeu Klarifikasi Soal Pajak Pertambahan Nilai untuk Membangun Rumah Sendiri

Sebaliknya, Betawi memilih golok sebagai simbol senjatanya.

Golok sendiri adalah senjata umum yang digunakan di berbagai daerah di Nusantara, namun telah menjadi identitas khusus bagi masyarakat Betawi.

Keris Penta tidak hanya menjadi simbol kebesaran para pangeran, tetapi juga mengandung nilai spiritual yang mendalam.

Dengan bentuk yang unik dan sejarah panjang pembuatannya, Penta tetap menjadi salah satu gaman yang dihormati dalam sejarah Nusantara.

 

 

 

Kategori :