Ternyata Ini Alasannya Kenapa Rumah Zaman Kolonial Terasa Lebih Dingin Walau Tanpa AC

Rabu 18-09-2024,05:59 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Bangunan bergaya kolonial Belanda memiliki beberapa ciri khas yang mendukung suhu sejuk di dalamnya. 

BACA JUGA:Evaluasi Jabatan Triwulan IV: Pj Bupati Empat Lawang Ajak Pegawai Aktif Menanam di Pekarangan Rumah

BACA JUGA:8 Alasan Mengapa Memotret di Rumah Sakit Dilarang

Berikut adalah beberapa karakteristik utama.

1. Dinding Tebal

Dinding pada bangunan kolonial rata-rata memiliki ketebalan antara 15 hingga 30 cm. Ketebalan ini memperlambat panas dari matahari untuk masuk ke dalam bangunan.

2. Atap Perisai

BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Desa Lingge Pendopo Barat, 10 Rumah Terdampak dengan Kerugian Capai Rp1 Miliar

BACA JUGA:Misteri Rumah Sakit di Jakarta, Cerita Mistis yang Menyertai Sejarah Medis

Atap berbentuk perisai atau limasan, diadaptasi dari rumah tradisional Jawa, membantu menciptakan ruang udara yang cukup antara atap dan plafon. 

Dengan demikian, panas tidak langsung menyentuh ruangan di bawahnya.

3. Ventilasi dan Jendela Berlapis

Penggunaan jendela berlapis ganda serta jalusi atau krepyak membantu udara segar masuk ke dalam rumah. 

BACA JUGA:Kebakaran Rumah Panggung Berusia Puluhan Tahun di Baturaja, Vespa Antik Turut Terbakar!

BACA JUGA:Misteri Rumah Kosong Bekas Bidan Aborsi yang Berhantu

Pintu dengan lubang angin juga merupakan ciri arsitektur tropis, yang dirancang khusus agar udara dapat bersirkulasi dengan baik.

Kategori :