Pertemuan antara Soekarno dan Inggit terjadi saat Soekarno menempuh pendidikan di Bandung.
BACA JUGA:Misteri dan Keahlian Mbah Kalap, Penyelam Legendaris Penolong Hanyut di Kali Brantas
BACA JUGA:Penemuan Fosil Jejak Kaki Prasejarah di Tiongkok Barat Laut
Inggit saat itu menjadi ibu kos bagi Soekarno.
Meskipun ada perbedaan usia 15 tahun, keduanya saling jatuh cinta.
Saat itu, Soekarno sudah menikah dengan Siti Oetari, namun pernikahan tersebut lebih mirip hubungan kakak-adik.
Akhirnya, Soekarno menceraikan Oetari, dan Inggit juga bercerai dengan Haji Sanusi.
BACA JUGA:Megalitik Desa Pulau Panggung: Temuan Lumpang Batu dan Arca Manusia di Bawah Naungan Kebun Kopi
BACA JUGA:Kota-Kota Kuno yang Tenggelam: Kisah Peradaban yang Hilang di Bawah Laut
Pada 24 Maret 1923, Inggit dan Soekarno resmi menikah.
Mereka tidak dikaruniai anak kandung, tetapi mengangkat dua anak, yaitu Ratna Djuami dan Kartika.
Selama menjadi istri Soekarno, Inggit tidak hanya mendampingi dalam setiap langkah perjuangan, tetapi juga menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
Ia membiayai kuliah Soekarno dan mendukung aktivitas politiknya yang kerap membuat kondisi keuangan keluarga sulit.
BACA JUGA:Mitos Menikah di Bulan dan Hari Maulid Nabi
BACA JUGA:Penemuan Pemakaman Prasejarah Berusia 16.000 Tahun di Gua Lembah Nenggiri, Malaysia
Perjuangan Bersama Soekarno