RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Keputusan mengejutkan datang dari pemerintah Inggris yang menolak mendanai pengembangan Stadion Casement Park.
Hal ini menimbulkan ketidakpastian tentang lokasi penyelenggaraan lima pertandingan yang semula dijadwalkan di Belfast untuk turnamen Euro 2028.
Meski demikian, CEO interim Asosiasi Sepak Bola Irlandia (FAI), David Courell, menyatakan bahwa Stadion Aviva di Dublin siap menampung pertandingan tambahan.
“Kami kecewa karena rencana pengembangan Casement Park tidak berjalan sesuai rencana. Seperti sembilan mitra lainnya—lima asosiasi dan lima pemerintah—kami selalu ingin Irlandia Utara berperan sebagai tuan rumah di Euro 2028,” ujar Courell.
BACA JUGA:PSG Siapkan Tawaran Fantastis untuk William Saliba, Arsenal Tetap Teguh?
BACA JUGA:Liverpool Hampir Datangkan Kylian Mbappe dengan Tawaran Fantastis
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Irlandia Utara tetap akan menjadi bagian dari penyelenggaraan turnamen tersebut, meski dalam bentuk yang berbeda.
Setelah pengumuman ini, ada beberapa opsi yang dipertimbangkan untuk mendistribusikan kembali lima pertandingan yang awalnya dijadwalkan di Belfast.
Opsi pertama adalah mengalihkan semua pertandingan ke stadion di Inggris, atau mendistribusikannya ke stadion-stadion lain seperti Stadion Aviva, Millennium Stadium, Hampden Park, serta beberapa stadion di Inggris seperti stadion baru Everton, Tottenham, Manchester City, Newcastle, Aston Villa, dan Wembley.
Stadion Aviva sendiri awalnya dijadwalkan untuk menggelar enam pertandingan, sama seperti Cardiff dan Glasgow.
BACA JUGA:Milan Akhirnya Menang! Kalahkan Venezia 4-0 di San Siro
BACA JUGA:Manchester United Raih Kemenangan 3-0 di Kandang Southampton
“Kami sudah membuktikan kemampuan kami dalam menyelenggarakan acara besar saat menjadi tuan rumah final Liga Europa tahun ini. Jadi, jika UEFA memutuskan untuk menambah pertandingan di sini, kami akan sangat menyambutnya,” lanjut Courell.
Ketika ditanya apakah Irlandia Utara akan tetap menjadi co-host Euro 2028 meskipun Casement Park tidak dipakai, Courell mengatakan hal itu masih menjadi pembahasan dengan UEFA.
“Kami berharap Irlandia Utara tetap menjadi co-host. Mereka masih bisa berperan dalam turnamen ini meski dengan bentuk yang berbeda,” tambahnya.