RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Prasasti Kebon Kopi, juga dikenal sebagai Prasasti Tapak Gajah, merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Tarumanegara.
Ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, prasasti ini menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu dan kehidupan Raja Purnawarman, penguasa Tarumanegara.
Nama Kebon Kopi pada prasasti ini diambil dari peristiwa penemuannya.
Pada masa penjajahan Belanda, ketika dilakukan penebangan hutan untuk membuka lahan perkebunan kopi, prasasti ini ditemukan.
Seorang tuan tanah pemilik perkebunan kopi bernama Jonathan Rigg yang pertama kali melaporkan keberadaan prasasti ini pada tahun 1863.
BACA JUGA:Gareth Southgate Tidak Terburu-buru Tentukan Karier Baru Usai Tinggalkan Timnas Inggris
BACA JUGA:Florian Wirtz Masuk Nominasi Ballon d'Or 2024
Prasasti Kebon Kopi I menceritakan tentang seekor gajah yang diyakini sebagai tunggangan Raja Purnawarman.
Tapak kaki gajah yang terpahat di prasasti ini menjadi simbol kekuatan dan kemegahan sang raja.
Menurut para sejarawan, tapak gajah tersebut dipercaya sebagai bukti eksistensi gajah dalam kehidupan kerajaan di masa lalu.
Hingga saat ini, Prasasti Kebon Kopi I tetap berada di lokasi penemuannya.
Pemerintah dan sejarawan menjaga situs ini agar tidak rusak, sehingga masyarakat dapat melihat langsung salah satu warisan penting dari Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Kebon Kopi tidak hanya menjadi bukti fisik sejarah, tetapi juga menggambarkan hubungan manusia dengan alam, serta peran penting hewan dalam kehidupan kerajaan.
BACA JUGA:Keajaiban Danau Kelimutu, Daya Tarik Tiga Warna yang Memikat Wisatawan Dunia
BACA JUGA:Tradisi Pernikahan Jawa dan Cirebon, Dhahar Klimah dan Pabetot-Betot Ayam Bakakak