Misteri di Balik Candi Pari: Persembahan atau Simbol Perlawanan? Simak berikut Kisahnya

Rabu 11-09-2024,17:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Candi Pari, sebuah situs bersejarah yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur, menyimpan banyak cerita dan misteri yang hingga kini belum sepenuhnya terungkap.

Meski tidak sepopuler candi-candi besar lainnya seperti Borobudur atau Prambanan, Candi Pari tetap menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi para peneliti dan pecinta sejarah.

Berdiri kokoh dengan arsitektur yang unik, candi ini diduga dibangun pada masa Kerajaan Majapahit.

Namun, yang menjadi teka-teki adalah tujuan sebenarnya dari pendirian candi ini.

Apakah Candi Pari merupakan sebuah persembahan bagi dewa-dewa, atau justru simbol perlawanan terhadap kekuasaan yang menindas?

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mengundang berbagai spekulasi dan penelitian lebih lanjut.

BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang dan PLN Lubuk Linggau Tandatangani Perjanjian Kerjasama PBJT-TL

BACA JUGA:Asal Usul Suku Serawai: Sejarah, Mitos, dan Perkembangan

Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit, tepatnya pada tahun 1293 Caka (1371 Masehi).

Berdiri di atas lahan seluas 1.310 meter persegi dengan ketinggian 4,42 meter di atas permukaan laut, bangunan utama Candi Pari terletak di sisi timur kompleksnya.

Namun, di balik keindahan arsitektur candi ini, terdapat dua versi cerita yang saling bertolak belakang mengenai tujuan pembangunannya.

Dalam versi pertama, Candi Pari disebut sebagai tempat singgah Ratu Campa ketika ia mengunjungi saudaranya di Majapahit.

Versi ini mengisyaratkan bahwa candi dibangun sebagai bentuk persembahan atau penghormatan bagi sang ratu.

BACA JUGA:Mitos Kesaktian Tongkat Pangeran Diponegoro: Simbol Perlawanan dan Keberanian

BACA JUGA:6 Mitos Kelelawar yang Terbukti Salah Satu Hewan Miliki Reputasi Buruk

Kategori :