RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Peneliti Schmidt Ocean Institute baru-baru ini menemukan sebuah gunung bawah laut,setinggi lebih dari 3.000 meter di Samudra Pasifik.
Gunung yang luar biasa ini memiliki ketinggian empat kali lipat dari gedung pencakar langit Burj Khalifa di Dubai, yang hanya mencapai 830 meter.
Penemuan ini dilakukan sekitar 1.448 kilometer dari lepas pantai Chile, di mana gunung berapi bawah laut ini memiliki tinggi tepatnya 3.109 meter.
Gunung ini merupakan bagian dari pegunungan bawah laut yang menjadi habitat bagi beragam spesies langka, termasuk taman spons, karang purba, dan cumi-cumi Promachoteuthis, yang berhasil difilmkan hidup untuk pertama kalinya.
BACA JUGA:Makam K.T. Pusponegoro, Warisan Sejarah di Gresik yang Sarat Nilai Budaya
BACA JUGA:Asal-Usul Keris Sangyang Naga, Pusaka Sunan Gunung Jati
Selama 28 hari ekspedisi yang dipimpin oleh Schmidt Ocean Institute dengan menggunakan kapal penelitian R/V Falkor, para peneliti memetakan gunung tersebut dengan sistem sonar di bawah lambung kapal.
Metode sonar ini menggunakan gelombang suara yang memantul dari dasar laut untuk mengukur topografi bawah air.
Menurut Jyotika Virmani, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute, hanya sekitar 26 persen dasar laut yang telah dipetakan secara rinci, padahal dasar laut mencakup 71 persen permukaan bumi.
Hal ini membuat penemuan ini menjadi sangat penting untuk studi lebih lanjut tentang lautan kita.
BACA JUGA:Pangeran Bratakelana, Putra Sunan Gunung Jati Terbunuh oleh Bajak Laut
BACA JUGA:Pejuang Vietcong, Kehadiran Wanita Cantik Angkat Sejata di Tengah Perang Vietnam
Dari segi perbandingan, gunung bawah laut ini lebih besar dari Gunung Olympus di Yunani (2.917 meter), namun lebih kecil dari Gunung Fuji di Jepang (3.776 meter).
Temuan ini semakin memperkaya data tentang gunung laut, yang diperkirakan jumlahnya mencapai 100 ribu gunung dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di seluruh dunia.
Selain pemetaan gunung bawah laut, tim peneliti juga mencatat beberapa spesies laut langka.