Makam K.T. Pusponegoro, Warisan Sejarah di Gresik yang Sarat Nilai Budaya

Jumat 06-09-2024,09:55 WIB
Reporter : Adi Candra
Editor : Adi Candra

Cungkup ini juga terbuat dari bata merah dengan perekat yang sama seperti pada gapura, serta menampilkan gaya arsitektur Eropa yang cukup mencolok.

BACA JUGA:Betoh Labeng: Gerbang Alam Misterius dari Zaman Megalitikum di Bondowoso

BACA JUGA:Penjelajahan Jejak Permukiman Lama di Waduk Gajah Mungkur yang Surut

Ornamen Islami dan Sufisme

Selain pengaruh Eropa, kompleks ini juga memperlihatkan berbagai ornamen hias yang mencerminkan pengaruh Islam. 

Terdapat kaligrafi Islam, simbol-simbol sufisme, dan ornamen geometris yang menghiasi bangunan cungkup. Kombinasi ini memberikan nuansa spiritual yang kental, sesuai dengan peran tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana sebagai pemimpin dan ulama berpengaruh pada masanya.

Cagar Budaya dengan Nilai Tinggi

BACA JUGA:Penjelajahan Jejak Permukiman Lama di Waduk Gajah Mungkur yang Surut

BACA JUGA:La Sinrang, Simbol Perlawanan Bugis Melawan Penjajahan Belanda

Makam K.T. Pusponegoro merupakan salah satu cagar budaya yang perlu dilestarikan karena nilai sejarah dan budayanya yang tinggi.

Selain sebagai tempat peristirahatan terakhir Bupati pertama Gresik, kompleks ini juga menjadi saksi bisu perpaduan budaya dan tradisi Nusantara yang kaya.

Bagi para pecinta sejarah, situs ini memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana Gresik menjadi salah satu pusat penting dalam sejarah Nusantara, terutama pada masa kolonial.

Dengan adanya pengaruh budaya klasik, Islam, dan kolonial yang berpadu dalam satu kompleks, Makam K.T. Pusponegoro adalah bukti nyata bahwa warisan budaya bangsa harus dijaga dan dirawat agar tidak hilang oleh zaman.**

Kategori :