Menguak Prasasti Kuno yang Ramalkan Malapetaka Melalui Gerhana Bulan

Kamis 05-09-2024,13:59 WIB
Reporter : Andika
Editor : Andika

Prasasti yang ditemukan kemungkinan berasal dari Sippar, sebuah kota kuno yang berada di wilayah Babilonia (sekarang Irak).

Pada saat prasasti ini ditulis, Kekaisaran Babilonia sedang berkembang pesat.

Prasasti ini menjadi bagian dari koleksi British Museum antara tahun 1892 hingga 1914, namun baru sekarang diterjemahkan sepenuhnya.

BACA JUGA:Kisah Kematian Michael Jackson, Kesaksian Bodyguard Terakhir

BACA JUGA:Cara Alami Ini Mengusir Tikus, Dijamin Ampuh!

Di Babilonia dan wilayah Mesopotamia lainnya, peristiwa langit seperti gerhana dianggap sebagai kode dari para dewa yang memberi peringatan tentang masa depan.

Para penasehat raja-raja pada masa itu terus mengamati langit dan mencocokkan pengamatan mereka dengan kumpulan teks pertanda yang mereka miliki.

Jika suatu pertanda mengindikasikan ancaman seperti kematian seorang raja, dilakukan tindakan lanjutan seperti penyelidikan orakular dengan memeriksa isi perut hewan.

Jika ditemukan tanda bahaya, ritual tertentu dilakukan untuk menangkis kekuatan jahat yang dipercaya menyertai pertanda tersebut.

BACA JUGA:Candi Deres, Saksi Bisu Sejarah Majapahit di Desa Purwoasri

BACA JUGA:Jejak Peradaban Kuno di Situs Percandian Batujaya, Karawang

Meskipun pertandanya buruk, orang-orang Babilonia percaya bahwa masa depan yang diramalkan masih bisa dihindari melalui berbagai ritual.

Penemuan dan terjemahan prasasti kuno ini memberi wawasan mendalam tentang kepercayaan kuno masyarakat Babilonia terhadap langit sebagai petunjuk masa depan.

Para raja dan rakyat pada masa itu percaya bahwa meski pertanda langit buruk, ada cara untuk mencegah malapetaka yang diramalkan.

 

 

Kategori :