RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Mengganti minyak rem secara berkala adalah salah satu langkah krusial yang tidak boleh diabaikan oleh para pengendara motor.
Langkah ini penting untuk menjaga performa sistem pengereman, yang merupakan komponen vital dalam keselamatan berkendara.
Wahyu Budhi, seorang Training Analyst di PT Wahana Makmur Sejati (WMS), menjelaskan bahwa minyak rem memiliki peran penting dalam mendorong kaliper agar kampas rem dapat menjepit cakram dengan efektif.
"Minyak rem sebaiknya diganti setiap dua tahun atau setelah kendaraan menempuh jarak 24.000 km," ujarnya, Senin (2/9/2024).
BACA JUGA:Super Air Jet Buka Rute Baru Pangkalpinang - Jogja, Catat Tanggal dan Harinya!
BACA JUGA:Terusan Panama, Jalur Air Epik yang Menghubungkan Dua Samudra
Wahyu menekankan bahwa penggantian ini penting untuk mencegah penurunan kualitas minyak rem yang dapat berdampak negatif pada keamanan berkendara.
Apabila penggantian minyak rem tidak dilakukan secara rutin, beberapa masalah serius bisa timbul. Salah satu risiko utama adalah kehilangan kemampuan pengereman.
Ketika minyak rem jarang diganti atau habis, tekanan hidrolik yang diperlukan untuk pengereman tidak terbentuk dengan baik.
Akibatnya, kendaraan mungkin kesulitan berhenti atau memerlukan jarak pengereman yang lebih panjang, yang tentu berbahaya dalam situasi darurat.
BACA JUGA:Aki Basah vs Aki Kering, Mana yang Lebih Tahan Lama?
BACA JUGA:Warisan Abadi Mobil Sport Inggris Dari Masa Lalu hingga Masa Kini
Selain itu, kadar minyak rem yang rendah dapat menyebabkan kontaminasi sistem rem dengan air, kotoran, dan partikel lainnya. Hal ini bisa mengakibatkan korosi pada komponen sistem rem, yang pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan fungsi sistem pengereman.
Wahyu juga menekankan pentingnya menjaga kinerja sistem Anti-lock Braking System (ABS), yang berfungsi untuk mencegah roda terkunci saat pengereman mendadak.
Kekurangan minyak rem dapat berdampak negatif pada kinerja ABS, yang bisa berujung pada risiko kecelakaan.